Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Akan Pimpin Bulog, Budi Waseso Dapat Pujian Jusuf Kalla

Kompas.com - 24/04/2018, 21:50 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso santer dikabarkan akan menduduki kursi Direktur Utama Perum Bulog.

Meski mengaku belum mendengarkan kabar itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla melayangkan pujian kepada pria yang kerap disapa Buwas itu.

"Hanya kalau Anda bicara Budi Waseso dia seorang pekerja keras dan konsekuen," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Pujian Kalla bukan tanpa alasan. Menurut dia, Buwas sudah menunjukkan kerja keras saat masih menjabat sebagai kepala BNN. Bahkan, Wapres menilai Buwas berhasil mengemban tugas sebagai kepala BNN.

Namun, bila benar Buwas akan menjadi direktur utama Perum Bulog, Kalla menilai Buwas masih perlu belajar lagi. Sebab, Bulog dan BNN merupakan dua instansi yang sangat berbeda.

"Ya tentu Bulog beda lagi tetapi selama dia mempelajari dan bekerja keras di bisnis, tentu dapat bekerja dengan baik," kata Kalla.

(Baca juga: Pensiun, Buwas Ungkap soal Kesia-siaan Tangkap Bandar Narkoba)

Sejak menjabat sebagai kepala BNN, Buwas memang dikenal tegas dan tak kompromi. Bahkan, banyak pihak yang melayangkan pujian kepadanya setalah ia pensiun pada Maret 2018 lalu.

Kini, Buwas disebut akan memimpin Perum Bulog menggantikan Djarot Kusumayakti yang dikabarkan akan diganti oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang saat ini genjar melakukan perombakan direksi BUMN.

Kompas TV Irjen Heru Winarko dan Komjen (Purn) Budi Waseso menandatangani berkas serah terima jabatan Senin (5/3).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com