Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Perketat Seleksi Calon Anggota, Tak Perlu Uang untuk Jadi Polisi

Kompas.com - 18/04/2018, 12:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Sumber Daya Manusia Kapolri Irjen Arief Sulistyanto mengatakan, sejak dirinya menjabat posisinya saat ini, ia menerapkan sistem untuk memperketat seleksi anggota Polri.

Sistem ini telah ia terapkan dua kali, yakni seleksi 2017 dan 2018.

Sebelum proses seleksi, kata Arief, para panitia, pengawas dan peserta disumpah untuk menjalani seleksi dengan jujur, objektif dan percaya pada kemampuan diri sendiri.

"Ada juga pakta integritas yang perlu ditandatangani secara serentak di seluruh Indonesia," ujar Arief dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Tak hanya itu, para orangtua peserta seleksi juga membuat surat pernyataan untuk tidak meminta bantuan pada pihak manapun untuk meloloskan.

Untuk panitia seleksi, dilakukan ikrar di Tugu Pahlawan, Surabaya, yang diikuti panitia dari tingkat Mabes Polri hingga Polda se-Indonesia.

"Harapan kami, kalau panitianya tidak menyimpang, diharapkan keluar tidak ada oknum yang mencari keuntungan," kata Arief.

Selain itu, peserta seleksi juga diwajibkan menandatangani surat pernyataan berisi empat poin.

Pertama, pernyataan bahwa peserta akan mengikuti seleksi dengan jujur dan berdasarkan kemampuan sendiri.

Kedua, tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme yang merusak nilai kejujuran.

Ketiga, berkomitmen tidak akan meminta bantuan kepada siapapun dalam bentuk sponsorship atau titipan yang memengaruhi panitia untuk membantu meluluskan.

"Ada juga pernyataan, apabila saya melanggar maka bersedia namanya diumumkan di depan para peserta seleksi," kata Arief.

Serangkaian komitmen tersebut, kata Arief, harus dilakukan karena ingin betul-betul memilih calon anggota Polri yang berintegritas dan memiliki kemampuan.

Dengan pola tersebut, yang diutamakan adalah kemampuan dan kualitas dari peserta seleksi.

Oleh karena itu, Polri memberi kesempatan seluas-luasnya pada pemuda di Indonesia untuk ikut seleksi tanpa memandang latar belakangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com