Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Minta Polisi Obyektif Tangani Laporan terhadap Amien Rais

Kompas.com - 17/04/2018, 13:12 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno meminta aparat penegak hukum untuk menggunakan prinsip kehati-hatian dan obyektivitas dalam menangani laporan Cyber Indonesia atas dugaan ujaran kebencian yang dituduhkan kepada pendiri PAN Amien Rais.

"Kami meminta pihak kepolisian agar teliti dalam mempelajari laporan terhadap Pak Amien," kata Eddy Soeparno dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/4/2018).

"Kami percaya penuh, Polri akan mengedepankan obyektivitas dan kajian hukum yang mendalam dalam menangani dan menanggapi laporan Cyber Indonesia yang tidak memiliki landasan hukum yang kuat," ujar Eddy.

Eddy juga meminta polisi untuk memperhatikan respons publik. Menurut dia, banyak masyarakat yang mendukung Amien Rais dan menilai pelaporan terhadapnya tidak berdasar.

"Dalam beberapa hari ini pun kita melihat besarnya dukungan dan tanggapan masyarakat yang heran atas pengaduan pihak Cyber Indonesia. Besarnya simpati maayarakat karena Pak Amien bukan hanya milik PAN tapi juga milik umat," kata dia.

(Baca juga: Pelapor Amien Rais Ditanya Hal Ini Saat Klarifikasi Laporan di Polisi)

Terkait kontroversi pernyataan Amien Rais soal partai Allah dan partai setan, Eddy menilai hal itu hanya majas perumpamaan yang tidak ada kaitannya dengan politik.

"Apa yang disampaikan Pak Amien adalah tausiyah kuliah subuh, bukan dalam konteks politik apalagi forum politik. Semua ada sandarannya dalam Al Quran," ujar dia.

Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dilaporkan ke polisi oleh Cyber Indonesia ke Polda Metro Jaya pada Minggu (15/4/2018). Dia dilaporkan karena pernyataannya soal partai setan dan partai agama.

"Kami buat laporan polisi dengan terlapornya adalah Bapak AR berhubungan dengan adanya kutipan di media sosial mengenai adanya statement orang tidak bertuhan, statement partai Allah, statement partai setan," ujar Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Cyber Indonesia Aulia Fahmi di Mapolda Metro Jaya, Minggu.

Aulia menilai pernyataan Amien itu berbahaya, sebab bisa memecah belah umat beragama.

Kompas TV Berbeda dengan keterangan polisi, pihak pelapor mengaku datang ke Mapolda Metro Jaya atas inisiatif sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com