Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaket Denim Jokowi Tak Akan Diproduksi Massal, Kecuali Diizinkan

Kompas.com - 11/04/2018, 12:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaket denim bertuliskan "Indonesia" yang dikenakan Presiden Joko Widodo ketika touring dengan motor chopper di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (8/4/2018) lalu, adalah jaket eksklusif.

Sang perancang tidak berencana memproduksi jaket dengan desain serupa untuk kemudian dipasarkan dalam jumlah banyak, kecuali diizinkan oleh Presiden Jokowi.

"Pelayanan kami terhadap desain sesuatu itu sifatnya personal. Jadi kami enggak bisa buat lagi dalam jumlah banyak. Desain itu eksklusif hanya untuk Pak Jokowi," ujar pemilik Never Too Lavish yang juga perancang jaket denim Jokowi, Muhammad Haudy kepada Kompas.com, Rabu (11/4/2018).

"Kecuali nanti diperbolehkan, karena peminatnya banyak sekali, baru deh kami akan laksanakan itu," kata dia.

(Baca juga: Kisah di Balik Jaket Denim Seharga Rp 4 Juta yang Dikenakan Jokowi...)

Haudy berpendapat, pesan filosofis pada jaket itu semestinya ditujukan kepada masyarakat Indonesia secara umum, bukan hanya bersifat eksklusif.

Pada bagian depan, seniman menggambar peta Indonesia menggunakan nuansa Merah Putih. Maknanya, Indonesia adalah negara besar yang memiliki lebih dari 17.000 pulau.

Pada bagian belakang, tersusun kata "Indonesia" melapisi warna dasar merah dan putih. Setiap huruf dihias dengan beragam gambar yang menunjukkan keberagaman budaya di Indonesia. Misalnya, Tari Saman, kain Sasirangan khas Banjarmasin, wayang kulit, Candi Borobudur hingga budaya di Papua.

"Filosofi konsep ini adalah bendera Merah Putih sebagai bendera Indonesia yang bisa menyatukan belasan ribu pulau dan keberagaman budaya yang ada di Indonesia," ujar Haudy.

"Nah artinya ini bukan gambar macam-macam, ini kan Indonesia. Semuanya tentu berhak mengamini nilai filosofis itu," ujar dia.

(Baca juga: Peta Indonesia "Terbelah" di Jaket Jokowi, Begini Cerita Selengkapnya...)

Haudy hingga saat ini belum berkomunikasi lagi dengan Presiden Jokowi sehingga ia belum bisa menanyakan apakah jaket dengan desain serupa boleh diproduksi secara massal atau tidak.

Saat ditanya bagaimana jika ada seniman lain yang membuat jaket dengan desain serupa, Haudy tidak bisa berkomentar.

"Sebenarnya desain itu kan punya Pak Jokowi, haknya ada di beliau. Jadi kalau ada yang menduplikasi, ya saya enggak bisa komentar ya. Soal etika saja sih," kata Haudy.

Kompas TV Di hari kedua kunjungan kerja ke Sukabumi, Jawa Barat. Presiden meninjau proyek padat karya di desa Citarik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com