Salin Artikel

Jaket Denim Jokowi Tak Akan Diproduksi Massal, Kecuali Diizinkan

Sang perancang tidak berencana memproduksi jaket dengan desain serupa untuk kemudian dipasarkan dalam jumlah banyak, kecuali diizinkan oleh Presiden Jokowi.

"Pelayanan kami terhadap desain sesuatu itu sifatnya personal. Jadi kami enggak bisa buat lagi dalam jumlah banyak. Desain itu eksklusif hanya untuk Pak Jokowi," ujar pemilik Never Too Lavish yang juga perancang jaket denim Jokowi, Muhammad Haudy kepada Kompas.com, Rabu (11/4/2018).

"Kecuali nanti diperbolehkan, karena peminatnya banyak sekali, baru deh kami akan laksanakan itu," kata dia.

Haudy berpendapat, pesan filosofis pada jaket itu semestinya ditujukan kepada masyarakat Indonesia secara umum, bukan hanya bersifat eksklusif.

Pada bagian depan, seniman menggambar peta Indonesia menggunakan nuansa Merah Putih. Maknanya, Indonesia adalah negara besar yang memiliki lebih dari 17.000 pulau.

Pada bagian belakang, tersusun kata "Indonesia" melapisi warna dasar merah dan putih. Setiap huruf dihias dengan beragam gambar yang menunjukkan keberagaman budaya di Indonesia. Misalnya, Tari Saman, kain Sasirangan khas Banjarmasin, wayang kulit, Candi Borobudur hingga budaya di Papua.

"Filosofi konsep ini adalah bendera Merah Putih sebagai bendera Indonesia yang bisa menyatukan belasan ribu pulau dan keberagaman budaya yang ada di Indonesia," ujar Haudy.

"Nah artinya ini bukan gambar macam-macam, ini kan Indonesia. Semuanya tentu berhak mengamini nilai filosofis itu," ujar dia.

Haudy hingga saat ini belum berkomunikasi lagi dengan Presiden Jokowi sehingga ia belum bisa menanyakan apakah jaket dengan desain serupa boleh diproduksi secara massal atau tidak.

Saat ditanya bagaimana jika ada seniman lain yang membuat jaket dengan desain serupa, Haudy tidak bisa berkomentar.

"Sebenarnya desain itu kan punya Pak Jokowi, haknya ada di beliau. Jadi kalau ada yang menduplikasi, ya saya enggak bisa komentar ya. Soal etika saja sih," kata Haudy.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/11/12572641/jaket-denim-jokowi-tak-akan-diproduksi-massal-kecuali-diizinkan

Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke