Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Manuver Cak Imin, Airlangga Sebut PKB Belum Resmi Dukung Jokowi

Kompas.com - 10/04/2018, 21:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, keputusan mendukung Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019 harus secara organisasi partai politik, bukan sebatas organisasi sayap partai politik.

Pernyataan itu berkaitan dengan pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang mendukung duet Jokowi dengan Muhaimin dalam Pilpres 2019 mendatang.

"Dari partai politik pendukung beliau (Jokowi), kami melihat itu (dukungan) harus betul-betul keputusan organisasi. Yang kami tunggu itu keputusan organisasi partai politik," ujar Airlangga saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/4/2018).

Saat ini, lanjut Airlangga, partai politik yang sudah menyatakan mendukung Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2019 baru Golkar, Nasdem, PPP, PDI Perjuangan, Perindo, Hanura, dan PSI.

Baca juga: Cak Imin: PKB Resmi Dukung Jokowi-Muhaimin di Pilpres 2019

 

Sementara PKB dinilainya belum menyatakan dukungan. Pasalnya, dukungan yang pada Selasa siang diungkapkan Muhaimin Iskandar dinilai merupakan dukungan organisasi relawan Muhaimin sendiri.

"Kan, ada perbedaan ya antara parpol dan ormas. Yang namanya aturan di pemilu ya dukungan untuk capres ya dalam partai politik," ujar Airlangga.

Golkar menegaskan, meski sudah menyatakan dukungannya kepada Jokowi, partainya belum membahas siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi.

Airlangga mengatakan, partainya baru akan membahas cawapres bagi Jokowi seusai pilkada serentak 2018 berlangsung.

Baca juga: Cak Imin Tawarkan Diri Jadi Cawapres Jokowi, Ini Kata PDI-P

"Yang jelas dukungan kami, Golkar, tanpa syarat. Golkar itu rame ing gawe, sepi ing pamrih," lanjut Airlangga.

Diberitakan, PKB secara resmi mengusung Joko Widodo- Muhaimin Iskandar dalam pemilu presiden 2019 mendatang.

Hal ini disampaikan Muhaimin kepada wartawan seusai pertemuan dengan pengurus PDI-P di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa siang.

"Ya secara resmi tadi, kan, sudah saya umumkan, yang akan diusung PKB di 2019 itu adalah Jokowi-Muhaimin," kata Muhaimin.

Sebelumnya, Muhaimin pada Selasa siang tadi juga sudah meresmikan posko Poin, yang merupakan akronim dari Jokowi-Muhaimin. Muhaimin membantah bahwa dukungan partainya kepada Jokowi bersyarat.

Muhaimin meyakini, Jokowi dan partai koalisi pendukung lain bersedia menerimanya sebagai cawapres. Muhaimin enggan berandai-andai bagaimana jika Jokowi dan parpol koalisi lebih memilih calon lain ketimbang dirinya.

"Kami yakin bersedia," kata dia.

Kompas TV Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi mendukung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com