Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Hilman Mattauch, Novanto Ganggu Konsentrasinya hingga Mobil Tabrak Tiang

Kompas.com - 09/04/2018, 16:17 WIB
Abba Gabrillin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan wartawan Metro TV, Hilman Mattauch, bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (9/4/2018). Hilman bersaksi untuk terdakwa dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo.

Dalam persidangan, Hilman mengaku berada di dalam mobil yang sama saat Ketua DPR Setya Novanto mengalami kecelakaan pada 16 November 2017.

Menurut dia, mobil yang digunakan saat itu adalah kendaraan miliknya. Dia sendiri yang mengemudikan kendaraan saat kecelakaan terjadi.

Baca juga: Hilman Dikenai Wajib Lapor Sampai Berkas Perkara Kecelakaan Rampung

Hilman mengatakan, awalnya Novanto bersedia diwawancarai. Novanto yang saat itu sedang dicari keberadaannya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusulkan agar wawancara dilakukan di kantor Metro TV.

Namun, Novanto yang saat itu berada di ruang kerjanya di lantai III Gedung DPR takut menemui wartawan yang sudah ramai menunggu di lantai bawah.

"Saya bilang, ya, sudah pakai mobil saya saja Pak Nov. Itu saya yang ajak karena di bawah banyak wartawan. Dia ingin menghindari wartawan," kata Hilman.

Setelah berhasil keluar dari gedung DPR, mereka segera melaju ke kantor Metro TV di Kedoya, Jakarta Barat.

Di tengah perjalanan yang padat, Hilman menawarkan agar Novanto dapat lebih dulu diwawancarai melalui sambungan telepon.

Baca juga: Sebelum Kecelakaan, Novanto Temui Wartawan TV di Gedung DPR

Setelah wawancara selesai, Hilman dan Novanto kembali melanjutkan perjalanan ke studio Metro TV.

Namun, saat melewati kawasan Permata Hijau, Novanto yang duduk di kursi belakang menepuk pundak Hilman yang sedang mengendarai mobil.

Novanto menanyakan, apakah akan memakan waktu lama di Metro TV. Meski sudah dijawab bahwa tidak akan memakan waktu lama, Novanto kembali menepuk pundak Hilman.

Saat itu, menurut Hilman, ia terganggu konsentrasinya karena harus melihat ke arah belakang.

Apalagi, saat itu Hilman harus menjawab telepon dari kantornya yang ingin memastikan kehadiran Setya Novanto.

"Situasi sudah mulai gelap dan hujan. Kondisi cukup lowong, tetapi ada perbaikan jalan dan banyak pasir. Lampu mobil saya yang putih membuat tidak begitu terang," kata Hilman.

Menurut Hilman, awalnya mobil yang dia kemudikan menabrak pembatas jalan kemudian menabrak pohon kecil.

Setelah itu, mobilnya menabrak lampu penerangan jalan dan akhirnya mengalami mati mesin.

Kompas TV Selain ketiga dokter tersebut, mantan wartawan yang mendampingi Setnov saat kecelakaan, Hilman Mattauch, juga akan dimintai keterangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com