Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Entrepreneur di Indonesia Jauh di Bawah Negara Maju, Ini Kata Jokowi

Kompas.com - 05/04/2018, 17:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mendorong munculnya entrepreneur di Indonesia.

Setelah berbincang dengan anggota HIPMI se-Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (5/4/2018), Presiden mengatakan, rata-rata 14 persen penduduk negara maju merupakan entrepreneur.

"Hampir di setiap negara maju, standardnya itu memiliki (penduduk) entrepreneur di atas 14 persen. Sementara di kita, angkanya masih 3,1 persen. Artinya perlu percepatan," ujar Presiden, Kamis.

(Baca juga: Jokowi Ingin Anak Muda Indonesia Jadi Entrepreneur)

 

Oleh sebab itu, Presiden mengapresiasi langkah-langkah HIPMI dalam menebarkan nilai-nilai entrepreneurship, baik kepada siswa/i sekolah, mahasiswa, bahkan santri di pondok pesantren.

"HIPMI memang perlu terus mengajak rekan-rekannya. Ada HIPMI goes to school, HIPMI goes to campus dan nanti ada lagi HIPMI goes to pesantren," ujar Jokowi.

"Saya kira yang seperti ini akan mempengaruhi anak-anak muda sekarang untuk menyukai bidang kewirausahaan," lanjut dia.

Pertemuan Presiden serta anggota HIPMI membahas banyak hal. Salah satunya mengenai pengusaha daerah yang tidak dilibatkan dalam proyek pembangunan infrastruktur di daerah.

(Baca juga: Kepada Jokowi, HIPMI Minta Dilibatkan dalam Proyek Infrastruktur Daerah)

 

Soal ini, Presiden mendorong agar pengusaha daerah terlibat. Sudah saatnya pengusaha di daerah tidak hanya menjadi penonton pembangunan di daerahnya masing-masing.

"Harus, bukan setuju lagi. Harus," ujar Jokowi.

"Sekali lagi, memang harus melibatkan pengusaha lokal, pengusaha daerah. Terutama yang muda-muda," lanjut dia.

Kompas TV Mengharumkan nama bangsa Indonesia bisa ditunjukkan dengan berbagai macam cara. Salah satunya melalui bisnis start-up.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com