Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama Jabar Imbau Jangan Ganggu Pemerintah jika Tak Bisa Berkontribusi

Kompas.com - 03/04/2018, 17:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rachmat Syafei menyinggung pihak-pihak yang terus berkomentar negatif terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Hal itu disampaikannya saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Joko Widodo seusai pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Rachmat mengatakan, jika tidak memberikan kontribusi positif bagi negara, lebih baik tidak melontarkan komentar miring terhadap pemerintah.

"Kalau enggak bisa bersodaqoh (sedekah), jangan 'carekan' (bahasa Sunda, artinya marah). Jangan mengganggu saja, itu sudah sodaqoh," ujar Rachmat.

Baca juga : Jokowi: Apabila Ulama dan Umaroh Berjalan Beriringan, Negara Aman Tenteram

"Lebih-lebih memberitakan yang menggerakkan masyarakat secara positif, sedekahnya di situ. Kalau tidak punya uang, ya itu (jangan mengganggu) itu sodaqoh yang paling besar," lanjut dia.

Mendengar pernyataan itu, Presiden Jokowi yang berdiri di samping Rachmat tertawa. 

Rachmat juga menyoroti maraknya berita bohong yang beredar di masyarakat terkait Presiden Jokowi. Salah satunya, kabar yang menyebut keterkaitan Jokowi dengan PKI.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden sudah mengklarifikasi kabar bohong itu. Para ulama juga sepakat untuk menangkal hoaks.

"Arahan Pak Presiden agar kita menolak berita-berita hoaks supaya tidak meresahkan masyarakat. Ulama juga mempunyai kewajiban mengingatkan supaya berita-berita itu harus diatasi," ujar Rachmat.

Kompas TV Ma'ruf Amin juga menanggapi pernyataan Prabowo terkait paham neoliberal di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com