JAKARTA, KOMPAS.com -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menginstruksikan prajuritnya waspada atas potensi tindak kejahatan yang dilakukan melalui wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Kalimantan.
Wilayah perbatasan di Kalimantan, lanjut Hadi, merupakan salah satu daerah rawan berbagai tindak kejahatan, mulai dari perdagangan manusia, penyelundupan barang ilegal berupa narkoba, senjata api hingga bahan peledak.
"Menjaga perbatasan negara di wilayah Kalimantan Utara yang memiliki ribuan jalan tikus sering digunakan untuk tindak kejahatan itu sangat berat ya, namun saya yakin prajurit TNI dan Polri mampu melaksanakan tugas tersebut," ujar Hadi saat ramah tamah dengan 1.000 prajurit TNI dan Polri se-Kalimantan Utara di Hanggar Lanud Tarakan, sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Mabes TNI, Kamis (29/3/2018).
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian juga hadir dalam acara tersebut.
Baca juga : Panglima TNI: Tunjangan bagi Babinsa dan Prajurit TNI Akan Dinaikkan
Hadi melanjutkan, prajurit TNI atau Polri yang ditempatkan di wilayah perbatasan seharusnya merasa bangga. Sebab, menjadi bagian nyata dalam menjaga kedaulatan NKRI.
"Kalian adalah prajurit TNI dan Polri pilihan yang telah diberikan tugas untuk menjaga NKRI di wilayah Kalimantan Utara yang panjang (perbatasan) bisa mencapai ribuan kilometer," lanjut Hadi.
Baca juga : Panglima TNI Siap Jelaskan soal Tank Tenggelam kepada Komisi I DPR
Dalam kesempatan itu, Hadi juga berpesan agar prajurit TNI dan Polri siaga di dalam menghadapi Pilkada serentak 2018,Pemilihan Anggota Legislatif 2019 dan Pemilihan Presiden Wakil Presiden 2019 mendatang.
Salah satu poin yang harus dipegang setiap prajurit, yakni bersinergi dengan Polri di segala situasi.
"Saya yakin kalau soliditas terjaga dengan baik, NKRI pasti akan terjaga dan tak akan ada yang berani mencoba-coba untuk mencabik-cabik," ujar Hadi.