Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kepala Cabang First Travel Surabaya yang Diancam Dibunuh oleh Jemaah

Kompas.com - 27/03/2018, 08:46 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hery Suryo Hardadi, Komisaris Utama PT Wardani Amanah Utama yang merupakan cabang First Travel Surabaya mengaku hidupnya tidak tenang semenjak kasus ini mencuat. Teror dan ancaman ia dapatkan dari calon jemaah di Surabaya dan sekitarnya yang gagal diberangkatkan.

"Mungkin kalau Andika dan Anniesa ngerti kultur orang Jawa Timur, terutama Madura. Saya didatangi jemaah Madura. Katanya, uang tidak balik, kita carok," ujar Hery saat bersaksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Depok, Senin (26/3/2018).

Sejak 2016 lalu, Hery merekrut 5.080 jemaah. Namun, yang diberangkatkan hanya 3.402 jemaah. Selebihnya, semestinya mulai berangkat dalam peride Desember 2016-Mei 2017. Hery mengatakan, nasib serupa juga dialami kepala cabang First Travel di wilayah lain. Yang bisa dilakukan hanya memberi penjelasan kepada calon jemaah soal kondisi yang terjadi secara keseluruhan.

"Tapi jemaah tidak mau mengerti. Selama ini jemaah mikirnya uang mereka kita makan," kata Hery.

Baca juga : First Travel Gaji Pria Ini Rp 25 Juta Selama 8 Kali Meski Perusahaan Belum Beroperasi

Ancaman tak hanya pada Hery, tapi juga anggota keluarganya. Saat dia dan istrinya pergi, calon jemaah First Travel mendatangi rumahnya dan malah mengancam anaknya. Hery berharap sidang First Travel segera tuntas sehingga ada bentuk pertanggungjawaban ketiga pimpinannya yang kini duduk di kursi terdakwa.

"Mudah-mudahan ada keputusan adil dan Andika dan Anniesa bisa menyatakan bertanggung jawab yang tidak berangkat bisa diambil alih mereka," kata Hery.

Menanggapi hal tersebut, hakim menyebut persidangan ini hanya untuk ermutuskan apakah seseorang bersalah atau tidak berdasarkan dakwaan jaksa penuntut umum. Bukan memutuskan apakah uang para jemaah bisa kembali seutuhnya.

"Di sidang ini bukan masalah uang kembali atau pertanggungjawaban perdata. Ini di perkara lain, PKPU atau kepailitan," kata Hakim.

Kompas TV Para terdakwa penipuan umrah First Travel disoraki saat sidang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com