JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang mantan Ketua DPR, Setya Novanto, kembali memunculkan kesaksian mengejutkan. Fakta persidangan menunjukkan kuat dugaan Novanto merekayasa sakitnya akibat kecelakaan mobil di Permata Hijau.
Berita tersebut menjadi salah satu artikel terpopuler Kompas.com sepanjang Senin (26/3/2018) kemarin. Selain itu, ada sejumlah berita menarik lain yang sayang untuk dilewatkan berikut ini.
Novanto tidak terluka
Dua perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta, yakni Nana Triatna dan Suhaidi Alfian, memastikan tidak ada luka atau benjolan sebesar bakpau di wajah politisi Partai Golkar Setya Novanto.
Hal itu terungkap saat mereka bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (26/3/2018). Nana memastikan kondisi Novanto tersebut ketika ia melihat baju Novanto dibuka di dalam kamar VIP 323.
"Tidak ada luka, tidak ada benjolan," ujar Nana kepada jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kesaksian itu bertolak belakang dengan pernyataan mantan pengacara Novanto, Fredrich Yunadi.Fredrich pernah mengatakan bahwa setelah kecelakaan di Permata Hijau, kliennya mengalami luka dan ada benjolan sebesar bakpau di kepala Novanto.
Dalam sidang kemarin juga muncul pernyataan bahwa dokter yang merawat Novanto adalah dokter spesialis ginjal.
Baca juga:
- Dua Perawat: Tak Ada Luka dan Benjolan di Tubuh Setya Novanto
- Setya Novanto Alami Kecelakaan, tetapi Malah Dirawat Dokter Spesialis Ginjal
Persoalan isi tangki Serena
Tanda tanya muncul setelah mobil Nissan Serena mengisi bahan bakar minyak di SPBU 34-13501 yang ada di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, Rabu (21/3/2018). Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, mobil tersebut "minum" Pertalite hingga 78,10 liter, padahal kapasitas tangki standarnya hanya 60 liter.
Arifin, pengawas SPBU tersebut, mengatakan bahwa pengelola SPBU sudah merespons protes pemilik mobil tersebut pada hari kejadian. Ia menyebutkan, waktu itu sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak bahwa konsumen hanya dibebani untuk membayar 55 liter BBM.
Ia menyebutkan, waktu itu pengelola SPBU sudah meminta konsumen untuk mengecek tangki mobil. Namun, pemilik mobil menolak karena buru-buru.
Berita selengkapnya dapat dilihat di artikel berikut:
- Kronologi Serena Diisi Pertalite 78,1 Liter, Pengemudi Tolak Saat Petugas Mau Cek Tangki
- Serena Kapasitas 60 Liter Diisi 78,1 Liter, Nozel Pertalite SPBU Condet Digembok
PK Ahok ditolak
Mahkamah Agung menolak peninjauan kembali (PK) yang diajukan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Namun, MA belum membeberkan pertimbangan majelis hakim menolak PK tersebut.
Juru MA Suhadi mengatakan, majelis hakim tidak mengabulkan seluruh alasan yang diajukan Ahok dalam PK tersebut. Terkait alasan lebih rinci, Suhadi masih enggan menjelaskan.
Dengan putusan ini, Ahok tidak dapat lagi mengajukan PK untuk perkara yang sama.
Baca artikel "PK Ahok Ditolak MA".
Aksi Limbad menantang maut
Aksi maut yang dilakukan oleh Master Limbad berakhir tak sesuai harapan, Sabtu (24/3/2018). Sebelum menyelesaikan aksi mengubur diri dalam balok es selama 15 jam, detak jantung Limbad berhenti lantaran mengalami hipotermia. Tim medis pun meminta kru untuk membongkar kuburan es yang menutupi tubuh Limbad dari leher hingga ke ujung kaki.
Dengan kondisi tak sadar dan wajah pucat, Limbad segera diambil tindakan medis. Beberapa saat, Limbad terbangun dan seakan memberitahukan bahwa ia tidak mengalami apa-apa dengan mengangkat tangannya.
Seperti apa kondisi Limbad? Baca berita "Limbad dan Aksi Ekstrem Berujung Kritis ".
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.