Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergunu Usulkan Pemerintah Bentuk Komisi Perlindungan Guru

Kompas.com - 20/03/2018, 22:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, Selasa (20/3/2018), menerima Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) di kantornya, Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Dalam pertemuan itu, Pergunu mengusulkan pemerintah membentuk Komisi Perlindungan Guru. Menurut penggurus Pergunu, komisi itu menjadi wadah profesi guru yang dapat memberikan perlindungan hukum atau pengawasan pelaksanaan peraturan.

Moeldoko pun mendukung usulan tersebut.

"Saya mendukung usulan itu," kata Moeldoko.

Baca juga : Jusuf Kalla: Dulu Murid Takut Sama Guru, Sekarang Murid Marahi Guru

Menurut mantan Panglima TNI itu, guru adalah instrumen utama dalam pembangunan karakter dan daya saing anak.

"Guru bukan hanya sekedar pendidik, tetapi juga sebagai panutan. Orang seenaknya menghujat pemimpinnya, menyebar hoaks dan yang paling bisa menghadapi ini adalah para gurunya," lanjut Moeldoko.

Apalagi, beberapa waktu terakhir, ramai pemberitaan terkait kurangnya rasa hormat siswa-siswi atau orangtua murid kepada guru. Komisi Perlindungan Guru pun tentu dapat menjadi garda terdepan di dalam penanganan kasus serupa.

Baca juga : Kebesaran Hati Seorang Guru yang Dihajar Muridnya dengan Kursi

Oleh sebab itu, Moeldoko berkomitmen untuk mendorong usulan Pergunu itu ke pihak terkait.

Selain mengenai Komisi Perlindungan Guru, Pergunu juga menyampaikan rencana Rapat Kerja Nasional II yang dilaksanakan di Asrama Haji Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada 5 hingga 6 Mei 2018 mendatang. Pergunu mengundang Presiden Joko Widodo untuk membuka Rakernas tersebut.

Tema yang diangkat dalam Rakernas itu adalah "Guru Aswaja Wujudkan Cita-cita Kemerdekaan Indonesia dan Islam Rahmatan lil Alamin." Rencananya, Rakernas mendatangkan 3.370 pengurus anak cabang dari 34 provinsi di Indonesia.

Kompas TV Pelajar SMA pemukul guru hingga tewas di Sampang, Jawa Timur akhirnya divonis enam tahun penjara oleh hakim Pengadilan Negeri Sampang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com