Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blunder Yasonna dan Wiranto Dinilai Merusak Kredibilitas Jokowi

Kompas.com - 16/03/2018, 20:27 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai, Presiden Joko Widodo harus menegur Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly serta Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto.

Kedua menteri tersebut dinilai telah melakukan kesalahan fatal karena bertindak tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada Jokowi.

"Ini yang dikhawatirkan oleh banyak kalangan, jangan-jangan yang dilakukan para menteri merusak kredibilitas Pak Jokowi," kata Adi Prayitno kepada Kompas.com, Jumat (16/3/2018).

Baca juga: Jokowi Seharusnya Tegur Menteri yang Beri Pernyataan Merugikan Pemerintah

Sebelumnya, Yasonna mengaku tidak mengonsultasikan pasal-pasal kontroversial dalam revisi Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) kepada Jokowi.

Jokowi baru mengetahui keberadaan pasal kontroversial itu setelah UU MD3 disahkan dan mendapatkan penolakan dari publik.

Sementara itu, Wiranto juga mengaku tidak berkonsultasi kepada Jokowi sebelum mengeluarkan imbauan agar Komisi Pemberantasan Korupsi menunda proses hukum calon kepala daerah.

"Presiden perlu menegur dan mengingatkan bahwa segala sesuatu harus dikomunikasikan ke presiden sebelum disampaikan ke publik," kata Adi.

Baca juga: Wiranto Nilai KPK Bisa Dituduh Politis jika Jerat Calon Kepala Daerah

Apalagi, lanjut Adi, saat ini sudah mendekati Pilpres 2019, di mana Jokowi kemungkinan akan kembali mencalonkan diri.

Kesalahan kecil yang dilakukan pemerintah bisa dimanfaatkan oleh lawan politik.

"Jangan sampai kinerja Presiden yang sudah payah dibangun empat tahun ini justru rusak karena kesalahan komunikasi yang tidak terlalu signifikan," kata dia.

Kompas TV KPK bahkan menyatakan sudah ada satu lagi calon kepala daerah yang jadi tersangka.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com