Salin Artikel

Blunder Yasonna dan Wiranto Dinilai Merusak Kredibilitas Jokowi

Kedua menteri tersebut dinilai telah melakukan kesalahan fatal karena bertindak tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada Jokowi.

"Ini yang dikhawatirkan oleh banyak kalangan, jangan-jangan yang dilakukan para menteri merusak kredibilitas Pak Jokowi," kata Adi Prayitno kepada Kompas.com, Jumat (16/3/2018).

Sebelumnya, Yasonna mengaku tidak mengonsultasikan pasal-pasal kontroversial dalam revisi Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) kepada Jokowi.

Jokowi baru mengetahui keberadaan pasal kontroversial itu setelah UU MD3 disahkan dan mendapatkan penolakan dari publik.

Sementara itu, Wiranto juga mengaku tidak berkonsultasi kepada Jokowi sebelum mengeluarkan imbauan agar Komisi Pemberantasan Korupsi menunda proses hukum calon kepala daerah.

"Presiden perlu menegur dan mengingatkan bahwa segala sesuatu harus dikomunikasikan ke presiden sebelum disampaikan ke publik," kata Adi.

Apalagi, lanjut Adi, saat ini sudah mendekati Pilpres 2019, di mana Jokowi kemungkinan akan kembali mencalonkan diri.

Kesalahan kecil yang dilakukan pemerintah bisa dimanfaatkan oleh lawan politik.

"Jangan sampai kinerja Presiden yang sudah payah dibangun empat tahun ini justru rusak karena kesalahan komunikasi yang tidak terlalu signifikan," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/16/20274451/blunder-yasonna-dan-wiranto-dinilai-merusak-kredibilitas-jokowi

Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke