Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Dokter IGD Marah Diintervensi Pengacara Novanto dan Temuan Mikroplastik di Air Minum Dalam Kemasan

Kompas.com - 16/03/2018, 07:28 WIB
Amir Sodikin

Editor

1. Dokter IGD Marah karena Diintervensi Pengacara Novanto soal Diagnosis

Dokter Michael Chia Cahaya yang bertugas di ruang instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Medika Permata Hijau marah karena diintervensi pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi.

Sebab, Fredrich meminta dokter membuat diagnosis tanpa memeriksa Novanto terlebih dulu. Hal itu diceritakan Alia, salah satu dokter RS Medika Permata Hijau, saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (15/3/2018).

"Dokter Michael menelpon saya, katanya tadi ada pengacara Setya Novanto datang," kata Alia. Awalnya, Alia dihubungi dokter Bimanesh Sutarjo dan diberi tahu bahwa akan ada pasien yang akan masuk rumah sakit.

Pasien yang dimaksud adalah seorang pejabat, yakni Setya Novanto. Alia kemudian memberi tahu kepada dokter Michael mengenai kedatangan Novanto itu.

Baca selanjutnya: Dokter IGD Marah karena Diintervensi Pengacara Novanto soal Diagnosis


2. Dirut PD Dharma Jaya: Saya Tidak Pernah Menangis ke Pak Sandi, Saya Mengundurkan Diri!

Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusuma Jessi Carina Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusuma
Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati membantah Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang menyebut dirinya datang menangis meminta pencairan dana untuk pembelian ayam bersubsidi bagi warga.

Marina bercerita, ia bukannya menangis, tetapi datang ke Sandiaga untuk mengundurkan diri. "Bahwa saya datang nangis-nangis ke Pak Sandi, itu tidak lho. Saya datang ke sana mengajukan pengunduran diri. Tolong catat itu. Serius. Saya tidak pernah menangis," kata Marina kepada wartawan, Kamis (15/3/2018).

Marina mengungkapkan, pengunduran diri itu disampaikan ke Sandiaga beberapa waktu lalu. Alasannya, ia kesal dengan kinerja satuan kerja perangkat dinas (SKPD) yang mempersulit dirinya.

Sebagai Dirut BUMD yang bertugas menyediakan pasokan daging sapi dan ayam, Marina harus terus menyediakan pasokan, tetapi di sisi lain dana untuk subsidi yang dijanjikan Sandiaga tak juga dicairkan sejak November 2017 lalu.

"Masuk akal enggak sih dari bulan November PSO (public service obligation) untuk DP belum keluar sampai tanggal segini? Masuk akal enggak?" tanya Marina. "Saya kalau mau dijatuhkan bukan dengan cara begini! Ini, kan, pasar terus-terusan minta ayam," ujar dia.

Baca selengkapnya: Dirut PD Dharma Jaya: Saya Tidak Pernah Menangis ke Pak Sandi, Saya Mengundurkan Diri!

Baca juga : Kesulitan Subsidi Daging, Dirut PD Dharma Jaya Keluhkan Lambatnya Kinerja SKPD DKI

 

3. Wanita di Bali Hebohkan Warga, Tiba-tiba Lari Padahal Disebut Sudah Meninggal

Ni Wayan Norti (rambut terurai) ketika kesurupan (trance) dan berlari menuju Pura Pejenengan Sakti. Ibu dari dua anak tersebut sempat dikabarkan meninggal dunia dan hidup kembali saat sampai di rumahnya, Selasa (13/3/2018). Tribun Bali/Eka Mita Suputra Ni Wayan Norti (rambut terurai) ketika kesurupan (trance) dan berlari menuju Pura Pejenengan Sakti. Ibu dari dua anak tersebut sempat dikabarkan meninggal dunia dan hidup kembali saat sampai di rumahnya, Selasa (13/3/2018).
Hujan mengguyur Dusun Pau, Desa Tihingan, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali, Selasa (13/3/2018). Sejumlah warga yang mengenakan pakaian adat berkumpul di Pura Pejenengan Sakti yang terletak tepat di sebelah utara Balai Banjar Pau.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com