Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Saya Siap Berdialog soal Jadi Cawapres Jokowi

Kompas.com - 15/03/2018, 18:21 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah nama dari unsur non-partai mulai diusulkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019. Salah satunya adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

Mahfud MD mengungkapkan bahwa ia siap berdialog jika ada proses politik yang meminta dirinya maju menjadi cawapres Presiden Jokowi.

"Kalau nanti proses politik obyektif tanpa kecurangan dan niatnya baik, saya siap berdialog untuk kemungkinan itu. Kita tunggu saja perkembangannya," ujar Mahfud MD saat dihubungi, Kamis (15/3/2018).

Meski siap berdialog, Mahfud enggan disebut memiliki keinginan untuk maju sebagai cawapres. Sebab, hingga saat ini ia tidak berkampanye dan memasang baliho dengan menyebutnya sebagai cawapres.

(Baca juga: PPP Nilai Mahfud MD Masuk Kriteria Cawapres Jokowi, Ini Alasannya)

Selain itu, Mahfud juga tidak mengunjungi sejumlah komunitas untuk meminta dukungan sebagai cawapres.

"Saya sudah menjawab tegas saya tidak ingin menjadi cawapres. Tapi bukan tidak mau. Beda, kan? Kalau ingin itu berkampanye, membuat baliho, dan macam-macam mengunjungi komunitas," kata Mahfud.

"Saya tidak pernah melakukan itu dan tidak akan melakukan itu, tetapi bukan berarti tidak mau," ucapnya.

Selain itu, Mahfud juga menegaskan bahwa dirinya tidak menjalin komunikasi dengan Presiden Jokowi secara resmi.

Meski demikian, ia mengungkapkan sudah diajak berkomunikasi secara informal dengan sejumlah partai politik.

"Tidak ada. Saya tidak pernah melakukan komunikasi politik secara resmi dengan siapa pun, baru bergurau saja. Kalau dengan partai-partai sudah. Dua minggu terakhir sudah bergurau-gurau saja," kata Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) itu.

Sebelumnya, Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz menilai Mahfud MD cocok menjadi cawapres bagi Jokowi.

"Saya berpikir dan berani untuk mencoba untuk menawarkan nama yang ideal, Profesor Mahfud," kata Donal Fariz, Selasa (6/3/2018).

(Baca: Peneliti ICW Nilai Mahfud MD Cocok Jadi Cawapres Jokowi)

Donal menilai, Mahfud memenuhi tiga syarat capres dan cawapres yang ideal menurut ICW.

Kriteria tersebut adalah harus sosok bersih dan negarawan, memiliki visi penegakan hukum dan demokrasi yang kuat dan konsisten, serta berani melawan mafia hukum dan mafia bisnis.

"Profesor Mahfud menurut saya salah satu di antara sedikit orang yang bisa memenuhi tiga kriteria itu," ujar Donal.

Kompas TV Indonesia Corruption Watch ikut bersuara soal calon wakil presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com