Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Sebut Ganjil-Genap Diterima dengan Baik oleh Warga Bekasi

Kompas.com - 12/03/2018, 19:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengklaim bahwa kebijakan ganjil-genap bagi semua kendaraan di Pintu Tol Bekasi Barat dan Timur yang mengarah ke Jakarta pukul 06.00-09.00 diterima dengan baik oleh masyarakat.

"Kalau menurut saya, respons dari masyarakat relatif baik. Kalau ada riak satu, dua, itu wajar," ujar Budi saat ditemui di Kompleks Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Senin (12/3/2018).

Meski demikian, kebijakan itu akan dievaluasi selama satu bulan ke depan. Kemenhub bekerja sama dengan Polri akan memantau jalannya kebijakan ini sekaligus menerima masukan-masukan dari masyarakat.

"Jadi, ada tim bersama yang bertugas memantau kegiatan ini dan di sisi lain kami juga menerima pendapat-pendapat dari masyarakat sebagai bagian dalam mencarikan solusi yang terbaik," ujar Budi.

Baca juga: Cara Warga Bekasi yang Kerja di Jakarta Sikapi Ganjil-Genap di Tol Bekasi

Budi menjelaskan, kebijakan itu diterapkan lantaran volume kendaraan dari Bekasi ke Jakarta dan sebaliknya sangat tinggi. Bahkan, jumlahnya tidak sebanding dengan volume kendaraan dari arah Jakarta ke Karawang-Bandung dan sebaliknya.

Oleh sebab itu, Budi mengungkapkan, ganjil-genap adalah kebijakan edukasi agar masyarakat Bekasi perlahan-lahan pindah ke transportasi umum. Apalagi, dalam waktu dua tahun light rail transit (LRT) sudah mulai beroperasi.

"Kami ingin membuat jalan itu lancar. Kami ingin saudara-saudara kita di Bekasi pindah ke transportasi massal karena jaraknya (dengan Jakarta) tidak terlalu jauh dan ada bus yang akan kita operasikan saat berangkat dan pulang kerja. Ini juga edukasi masyarakat untuk bersiap pindah ke LRT," ujar Budi.

Baca juga: Ganjil Genap di Tol Bekasi, Waktu Tempuh Bekasi-Plaza Senayan 1 Jam 25 Menit

Mulai hari ini, Senin (12/3/2018), Pintu Tol Bekasi Barat dan Timur menerapkan aturan ganjil genap bagi kendaraan yang mengarah ke Jakarta pukul 06.00-09.00. Kebijakan itu berlaku Senin hingga Jumat.

Kebijakan ganjil genap ini merupakan salah satu dari kebijakan yang pelaksanaannya dikolaborasikan dengan pembatasan angkutan barang golongan III-V dan pembuatan lajur khusus bus.

Paket regulasi ini diharapkan mampu menekan volume kendaraan di Tol Cikampek-Jakarta, khususnya ruas Bekasi.

Kompas TV Ratusan kendaraan berpelat ganjir terpaksa memutar arah menuju jalur arteri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com