Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 10 Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Rawan Saat Tahun Politik

Kompas.com - 08/03/2018, 11:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI telah memetakan provinsi dan kabupaten/kota mana saja yang masuk kategori rawan dalam Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

Provinsi Papua adalah yang paling rawan dengan indeks kerawanan pemilu 3,41. Peringkat kedua, yakni Maluku dengan indeks kerawanan pemilu 3,26.

Peringkat ketiga, yakni Kalimantan Barat dengan indeks kerawanan pemilu 3,04.

Adapun, posisi keempat dan kelima, yakni Sumatera Utara dengan indeks kerawanan pemilu 2,06 dan Sulawesi Tenggara dengan indeks kerawanan pemilu 2,01.

Sementara, kabupaten/kota urutan pertama yang paling rawan terkait Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, yakni Mimika dengan indeks kerawanan pemilu 3,43.

Peringkat kedua dan ketiga Kabupaten Paniai Jayawijaya dengan indeks kerawanan pemilu sama-sama di angka 3,4.

Adapun pada posisi keempat dan kelima, yakni Puncak Jaya dengan indeks kerawanan pemilu 3,28 dan Konawe dengan indeks kerawanan pemilu 3,07.

Irjen TNI Letjen Dodik Widjanarko dalam Rakornas Terpadu Penanganan Konflik Sosial di Gedung Bidaraka, Jakarta Selatan, Rabu (7/3/2018), menyatakan, kesiapan TNI dalam menghadapi segala kerawanan pada pesta demokrasi di 2018 dan 2019.

Dodik mengatakan, berdasarkan Pasal 7 ayat (2) huruf b angka 10 pada Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, telah diamanatkan OMPS atau operasi militer selain perang. Pengamanan Pilkada dan Pemilu adalah salah satunya.

Bentuknya, yakni dengan pengerahan pasukan untuk membantu Polri mengamankan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Sinergitas antara TNI dan Polri dalam penanganan konflik sosial dan pengamanan Pilkada dapat dilakukan secara terencana, berkesinambungan dan komprehensif dengan melibatkan Pemda dan instansi terkait," kata Dodik.

Dodik sekaligus menegaskan kembali soal netralitas TNI dalam Pilkada atau Pemilu. Netralitas TNI, lanjut Dodik, adalah salah satu kunci keberhasilan pesta demokrasi di Indonesia.

Bentuk netralitas, pertama mengamankan penyelenggaraan Pilkada dan Pemilu sesuai tugas dan fungsi perbantuan TNI kepada Polri.

Kedua, satuan atau perorangan tidak berkampanye atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada salah satu pasangan calon kepala daerah.

Ketiga, satuan/perorangan/fasilitas tidak dilibatkan dalam rangkaian kegiatan Pilkada dalam bentuk apapun.

Keempat, tidak melakukan kegiatan berupa komentar, menilai, mendiskusikan dan memberikan arahan apapun tentang calon peserta Pilkada kepada siapapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com