Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Jokowi dan Paloh, Anies Baswedan Bicara soal Kedisiplinan Bangsa

Kompas.com - 07/03/2018, 22:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diberi kesempatan berbicara dalam sesi wawancara wartawan dengan Presiden Joko Widodo saat blusukan di proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta, Rabu (7/3/2018) sore.

Seperti biasanya, di pengujung kegiatan Presiden, wartawan selalu meminta waktu untuk wawancara.

Awalnya, Presiden Jokowi menjelaskan, peninjauan kali ini adalah untuk memastikan proyek MRT selesai tepat waktu.

(Baca juga: Presiden Jokowi: MRT Beroperasi Maret 2019)

Selain itu, Presiden Jokowi juga menginstruksikan Dirut MRT untuk membersihkan seng dan segala peralatan proyek yang masih menumpuk di sepanjang jalan protokol.

Sebab, pada Agustus 2018 mendatang, Asian Games 2018 akan digelar di Jakarta.

Presiden ingin Jakarta menjadi kota yang nyaman bagi 30.000-an tamu dan atlet yang akan menetap sementara.

Presiden juga sempat menjelaskan mengapa Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ikut blusukan.

Paloh juga memberikan keterangan di depan pers soal perasaannya diajak blusukan oleh Presiden.

(Baca juga: Celotehan Surya Paloh Bikin Presiden Jokowi dan Anies Tertawa)

Setelah Paloh berbicara, Presiden mempersilakan Anies untuk juga menyampaikan pernyataan kepada wartawan.

"Silakan, Pak (Anies)," ujar Jokowi.

Anies kemudian maju satu langkah mendekati mikrofon.

"Tadi Bapak Presiden menggarisbawahi bahwa proyek MRT adalah proyek kebanggaan kita," ujar Anies membuka pernyataannya.

"Tadi beliau menyampaikan, ini adalah soal peradaban, ya Pak Presiden," lanjut Anies meminta persetujuan Jokowi.

Presiden menjawab, "Ya," sambil mengangguk.

"Karena di tempat ini akan lewat 173.000 orang per hari. Artinya, Ibu Kota melatih minimal 173.000 orang per hari untuk lebih tepat waktu, untuk antre, untuk lebih disiplin."

"Jadi, MRT ini bukan hanya alat transportasi, tapi juga alat untuk membuat bangsa kita ini meningkat. Meningkat kedisiplinannya, meningkat peradabannya. Kalau sudah mulai dari sini, insya Allah akan menular ke seluruh Indonesia," ujar Anies menutup pernyataannya.

Usai sekitar 4 menit sesi wawancara, Presiden, Surya Paloh, Anies, dan ada juga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjalan ke luar dari proyek.

Sebelum naik ke mobil, Presiden Jokowi menyalami mereka satu per satu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com