Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Mantan Teroris dan Korban Terorisme Akan Diberi Beasiswa Perguruan Tinggi

Kompas.com - 28/02/2018, 17:27 WIB
Yoga Sukmana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pertemuan eks narapidana terorisme dengan para korban digunakan pemerintah untuk mendengar langsung aspirasi dari kedua belah pihak.

Saat diminta untuk lebih memperhatikan pendidikan para anak mantan terorisme dan anak para korban terorisme, pemerintah pun langsung menyanggupinya.

Menteri Risat Teknologi dan Pendidikan tinggi Mohamad Nasir menjanjikan, pemerintah akan memberikan beasiswa kepada anak mantan terorisme dan anak para korban terorisme.

“Baik mantan pelaku atau dari korban yang punya putra atau putri yang sekarang sedang kuliah, atau akan kuliah, nanti akan kami berikan beasiswa,” ujarnya di Jakarta, Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Namun Nasir menggaris bawahi bahwa beasiswa yang akan diberikan hanya untuk tingkat perguruan tinggi. Sebab untuk sekolah dasar dan menengah ada di bawah kewenangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Nantinya kata Nasir, beasiswa akan diberikan secara penuh dari semester pertama sampai semester delapan atau semester akhir masa kuliah.

(Baca juga: Janji-Janji Mensos untuk Keluarga Mantan Teroris yang Kurang Mampu...)

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diminta Nasir untuk mengkoordinir para mantan teroris dan korban terorisme untuk di data program beasiswa tersebut.

Selain beasiswa, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi juga bisa memberikan pendampingan kepada mantan teroris yang kini punya usaha kecil yang terkait dengan pertanian, peternakan, atau teknologi.

Acara Silahturahmi Kebangsaan digagas oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Acara tersebut mempertemukan sekitar 124 eks narapidana terorisme dengan 50-an korban dan keluarga korban. Tujuannya yakni untuk rekonsiliasi sehingga tidak ada lagi dendam antara kedua pihak.

Adapun perwakilan pemerintah yang hadir ada Menko Polhukam Wiranto, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.

Kompas TV Polisi telah menetapkan delapan dari dua belas terduga teroris yang ditangkap dari sejumlah daerah di Sumatera Selatan sebagai tersangka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com