JAKARTA, KOMPAS.com - Cendekiawan Azyumardi Azra mengatakan, pemerintah harus merangkul para mantan narapidana terorisme dan keluarga korban untuk meredam aksi terorisme di Indonesia.
"Saya kira harus dirangkul. Kalau tidak kita rangkul, maka akan tercipta dendam kesumat yang tidak selesai-selesai," kata Azyumardi di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Sabtu (24/2/2018).
Jika tidak diselesaikan dengan cara komprehensif, terorisme berpeluang memunculkan 'lingkaran setan kekerasan' atau vicious circle of violence.
Baca juga: Jadi Wilayah Terluar, Kepulauan Riau Rawan terhadap Radikalisme dan Terorisme
"Dari dendam (bisa) muncul lingkaran kekerasan yang tidak pernah diselesaikan," kata mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah itu.
Selain itu, pemerintah juga harus mempertemukan kedua belah pihak untuk rekonsiliasi.
"Rekonsiliasi bisa terwujud jika pihak-pihak yang jadi korban disantuni dan direhabilitasi. Kalau dia orang tua tunggal anaknya 2, ya saya kira harus difasilitasi sampai anaknya tamat kuliah, misalnya," ujar Azyumardi.
Baca juga: Kepala BNPT Memastikan Akan Perjuangkan Hak Korban Terorisme
Para korban, lanjutnya, mengalami trauma yang tidak mudah disembuhkan. Oleh karena itu, perlu empati pemerintah dengan memberikan dana rehabilitasi. Setelah itu, rekonsiliasi dapat terwujud.