Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Belum Temukan Narkoba di Kapal Win Long yang Ditangkap di Perairan Karimun

Kompas.com - 25/02/2018, 17:15 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Polri belum mengonfirmasi penemuan narkoba di kapal ikan Win Long yang ditangkap di perairan Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Jumat (23/2/2018) lalu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) M. Iqbal mengatakan bahwa tim gabungan Polri, Bea Cukai dan TNI masih memeriksa awak dan seluruh bagian kapal untuk menemukan barang bukti tindak pidana narkoba.

"Tim sedang melakukan tahapan-tahapan pengamanan seluruh awak di kapal, diperiksa. Sampai detik ini pun tim sedang melakukan sterilisasi, penyelidikan mendalam tentang dugaan itu," ujar Iqbal saat dijumpai di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (25/2/2018).

Baca juga : Kemungkinan Ada Narkoba, Muatan Kapal MV Win Long BH Dibongkar

Iqbal sekaligus membantah sejumlah pemberitaan yang menyebutkan kapal Win Long mengangkut sabu seberat 3 ton.

"Yang menyebut 3 ton itu kan ramai di media saja. Yang menyebut beberapa ton itu, belum ada konferensi pers resmi dari kepolisian. Tetapi tim sedang bekerja," ujar Iqbal.

Tim gabungan juga tengah mendalami keterkaitan antara kapal Win Long dengan kapal berbendara Singapura yang ditangkap di perairan Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (20/2/2018) lalu dan membawa 1,6 ton sabu.

"Kami sedang mencari korelasinya antara kapal yang satu (Kapal Win Long) dengan kapal yang membawa 1,6 ton sabu," ujar Iqbal.

Baca juga : Antisipasi Peredaran Narkoba, Kompolnas Minta Polisi Perairan Diperkuat

Di sisi lain, tim gabungan sekaligus sedang mengembangkan penyelidikan dan penyidikan temuan 1,6 ton sabu ke negara lainnya yang terkait.

"Tim gabungan kami kini juga melaksanakan koordinasi dengan negara- negara yang dalam tanda petik diidentifikasi dapat mengungkap jaringan ini dan sekaligus dapat juga melaksanakan pencegahan," ujar Iqbal.

Berbendera Singapura

Diberitakan sebelumnya, Tim Gabungan Polri dan Bea Cukai, Jumat, dikabarkan kembali mengamankan satu unit kapal berbendera Singapura di sekitar perairan perbatasan antara Perairan Tanjung Balai Karimun dengan Malaysia.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang dikonfirmasi membenarkan atas informasi ini. Bahkan Tito mengaku saat ini kapal tersebut dalam penarikan menuju ke Dermaga Kanwil DJBC Khusus Kepri di Karimun.

"Benar, tapi pas tiba di Batam, saya sudah mendapatkan laporan itu, hanya saja kami belum bisa memberikan keterangan seputar kapal tersebut, karena masih dalam penarikan dan dibawa ke Kanwil DJBC Khusus Kepri di Karimun," kata Tito.

Meski enggan menjelaskan secara rinci, namun Tito mengatakan kapal yang diamankan kali ini juga tidak jauh beda dengan kapal yang diamankan sebelumnya.

"Modusnya sama, kapal ikan dan berbendera Singapura," tutupnya.

Kompas TV Menurut Panglima TNI, upaya penyelundupan sabu merupakan ancaman yang membahayakan bagi bangsa. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com