Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol dan Citranya di Masyarakat...

Kompas.com - 23/02/2018, 21:15 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Alvara Research Center merilis survei terbarunya mengenai partai politik. Salah satu yang menarik adalah citra partai dimata masyarakat. Survei yang melibatkan 2.200 responden itu memperlihatkan adanya pengelompokan citra partai-partai yang ada di Indonesia saat ini.

"Di sini ada citra partai agamis, nasionalis, dan lainnya," ujar CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali di Jakarta, Jumat (23/2/2018).

Pertama, partai dengan citra partai agamis. Mayoritas responden menilai beberapa partai lekat dengan agama Islam atau NU yang meliputi PAN, PKS, PKB, PPP, dan PBB.

PKB misalnya, saat responden ditanya hal apa yang terlintas dalam benak saat mendengar PKB, 33,2 persen responden menjawah partai orang NU dan 30,1 persen partai Islam. Begitu pula dengan PPP, PKS, PAN, dan PBB.

Baca juga: Dilarang Kampanye di Media Massa sampai September, Parpol Keberatan

Kedua, partai nasionalis dan mengakar. Dalam survei Alvara, partai dengan citra tersebut yaitu PDI-P dan Golkar. Selain itu, kedua partai ini pula dicitrakan sebagai partai yang dekat dengan rakyat, solid, dan memiliki ideologi kuat.

Ketiga, partai dengan tokoh kharismatik. Responden menilai partai-partai yang memiliki tokoh kuat, yaitu Demokrat, Gerindra, Hanura, dan Nasdem.

Seperti diketahui, Demokrat memiliki Susilo Bambang Yudhoyono, Gerindra memiliki Prabowo, Hanura mempunyai Wiranto, dan Nasdem mempunyai Surya Paloh.

Selain partai ini, partai lainnya juga masih dipersepsikan memiliki ketergantungan kepada sosok. PDI-P dengan Megawatinya, PAN dengan Amien Rais, dan Perindo dengan Hary Tanoe.

Baca juga: Janji dan Seruan Parpol untuk Pemilu 2019

Di luar itu, beberapa partai memiliki persepsi tersendiri di mata para responden.

Misalnya, Golkar dengan Setya Novanto, Demokrat dengan persepsi korupsi, PAN partai Muhammadyah, Nasdem dengan Metro TV, atau Perindo dengan iklan televisi.

Bicara popularitas, survei Alvara mengungkapkan tiga partai yang memiliki popularitas tertinggi. Partai tersebut adalah PDI-P (39,8 persen), Gerindra (16,2 persen), dan Golkar (15,4 persen).

Survei Alvara dilakukan dengan metode wawancara tatap muka kepada 2.200 responden yang berusia 17-65 tahun dengan margin of error 2 persen.

Survei dilaksanakan pada 15 Januari-7 Februari 2018 di enam wilayah besar, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua.

Kompas TV Bagaimana kejutan yang diberikan partai politik baru dalam pesta demokrasi 2018 dan Pilpres 2019?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com