Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Anies Baswedan Paling Disetujui Jadi Cawapres Prabowo

Kompas.com - 23/02/2018, 17:33 WIB
Yoga Sukmana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menjadi salah satu yang tertinggi sebagai calon presiden pada Pemilu 2019.

Berdasarkan survei Alvara Research Center, elektabilitas Prabowo mencapai 26,5 persen, masih di bawah Joko Widodo yang elektabilitasnya mencapai 46,1 persen.

Lantas, siapakah tokoh yang paling disetujui oleh responden sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo di Pemilu 2019?

"Mayoritas responden menyatakan setuju jika Prabowo dalam Pilpres 2019 berpasangan dengan Anies Baswedan. Angkanya mencapai 60 persen," ujar CEO Alvara Hasanuddin Ali di Jakarta, Jumat (23/2/2018).

Sementara itu, 40 persen responden menyatakan tidak setuju Prabowo dipasangkan dengan Anies Baswedan. Nama Anies menjadi yang paling disetujui responden.

Di bawah Anies Baswedan, ada nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Angka persetujuannya sangat tipis dengan Anies, yakni mencapai 59,4 persen.

Adapun calon lain, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mendapat persetujuan 56,3 persen sebagai cawapres Prabowo, dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan persetujuan 55,2 persen.

(Baca juga: PPP Tak Terkejut Konstituennya Masih Banyak Pilih Prabowo daripada Jokowi)

Di dalam survei Alvara, responden menyukai capres-cawapres perpaduan sipil militer yang mencapai 93,2 persen responden. Sementara perpaduan tokoh nasionalis-Islam disukai 89,9 persen, Jawa-luar Jawa disukai 82,4 persen, dan tua-muda 84,7 persen.

Meski demikian, saat disimulasikan di dalam survei, siapa pun cawapresnya, Prabowo akan kesulitan bila head to head dengan Jokowi. Sebab, hasil survei memperlihatkan Jokowi selalu unggul bila head to head dengan Prabowo.

Misalnya, saat Jokowi-Gatot Nurmantyo versus Prabowo-Anies Baswedan, sebanyak 54,8 persen responden memilih Jokowi dan 33,7 persen memilih Prabowo. Sisanya tidak memutuskan.

Begitu pula saat Jokowi-Gatot Nurmantyo versus Prabowo-Muhaimin Iskandar. Sebanyak 54,9 persen responden memilih Jokowi, dan hanya 33,6 persen memilih Prabowo. Sisanya tidak memutuskan.

Survei Alvara dilakukan dengan metode wawancara tatap muka kepada 2.200 responden yang berusia 17–65 tahun dengan margin error 2 persen. Survei dilaksanakan pada 15 Januari-7 Februari 2018 di enam wilayah besar, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali Nusra, dan MalPapua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com