Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin: Kalau Pembangunan Infrastruktur Kisruh, Presiden yang Kena

Kompas.com - 22/02/2018, 19:45 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mendukung langkah pemerintah yang menghentikan sementara pengerjaan proyek infrastruktur yang berada di ketinggian (elevated).

Sebab, sudah terjadi berbagai kecelakaan dalam pengerjaan proyek infrastruktur yang membuat korban luka-luka hingga meninggal dunia.

"Saya kira ini keputusan yang tepat. Ini menyangkut nyawa, baik pekerjanya maupun publik nantinya sebagai user," kata Muhaimin dalam keterangan tertulis, Kamis (22/2/2018).

Muhaimin menilai, pengerjaan proyek infrastruktur pemerintah tak perlu dilakukan secara terburu-buru. Hal yang terpenting, proyek infrastruktur yang dibangun bisa selesai dan tak menimbulkan kecelakaan kerja.

"Ini kan program andalan Presiden, pertaruhan Presiden. Jadi kalau (pembangunan infrastruktur) sampai kisruh, pasti Presiden dan jajaran yang kena," ucap pria yang akrab disapa Cak Imin ini.

(Baca juga: Kecelakaan Proyek Infrastruktur Terus Terjadi, Ini Kata Presiden)

Saking seringnya kecelakaan proyek infrastruktur, Cak Imin mengaku sempat curiga ada yang melakukan sabotase. Namun, ia tak mau lebih jauh berspekulasi dan akan menunggu terlebih dahulu hasil evaluasi yang dilakukan pemerintah.

"Mari kita tunggu hasil evaluasi dan audit pihak-pihak yang telah ditunjuk pak Basuki (Menteri PU). Mudah-mudahan ada segera kejelasan sehingga proyek bisa dilanjutkan segera," kata Muhaimin.

Muhaimin juga mengaku akan memanggil politisi Partai Kebangkitan Bangsa yang saat ini menjadi Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri, untuk bertanya soal keselamatan kerja para pekerja konstruksi.

"Kita percayakan kepada para menteri untuk menangani ini. PKB selalu support," kata mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini.

"Memang baik mengerjakan proyek penting, tapi lebih penting mengerjakan proyek dengan baik.

Kecelakaan kerja proyek infrastruktur terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Setidaknya, 14 kasus kecelakaan terjadi dalam tujuh bulan terakhir pada proyek yang masih dalam tahap konstruksi dan baru saja diresmikan.

Sepanjang itu, tujuh nyawa melayang dan tak kurang dari 19 orang luka-luka.

Kompas TV Padatnya pekerjaan BUMN Karya dinilai menjadi salah satu penyebab banyaknya kecelakaan konstruksi milik pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com