Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Incar Pelaku Lebih Besar, Polri Tak Berhenti pada Temuan 1,8 Ton Sabu

Kompas.com - 22/02/2018, 16:21 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri memastikan pihaknya tak berhenti pada temuan 1,8 ton sabu yang ditemukan di dalam kapal di perairan Anambas, Kepulauan Riau.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, polisi akan mengembangkan jaringan dan menangkap pelaku yang peranannya lebih besar dari empat warga negara China yang ditangkap di kapal tersebut.

"Ini sedang ada pendalaman. Selain pendalaman, tim sudah bergerak juga untuk melakukan pengembangan," ujar Iqbal di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Iqbal mengatakan, Polri belum bisa membuka dari jaringan mana keempat tersangka yang ditangkap itu. Hal tersebut, kata dia, bisa mengaburkan upaya pengembangan untuk menjerat pelaku lainnya. Sementara ini, polisi fokus mendalami keterangan tersangka.

"Untuk pengembangan lebih lanjut tentang jaringan tentang akhir tujuan barang, suplai aktornya siapa, dan lainnya," kata Iqbal.

(Baca juga: Penyelundupan 1,6 Ton Sabu Terungkap, 8,4 Juta Jiwa Generasi Muda Diselamatkan)

Sebelumnya, kapal berbendera Singapura ditangkap di perairan Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (20/2/2018). Kapal ini membawa 81 karung yang diperkirakan berisi berisi 1,8 ton sabu.

Empat orang juga turut diamankan, yaitu anak buah kapal termasuk nakhoda yang berkewarganegaraan China. Masing-masing bernama Tan Mai (69), Tan Yi (33), Tan Hui (43), dan Liu Yin Hua (63).

Penangkapan berawal dari informasi yang diterima dan ditindaklanjuti dengan koordinasi Tim Gabungan Satgassus Polri, Direktorat IV Tipidnarkoba, Bea Cukai Pusat dan Bea Cukai Batam pada 15 Februari lalu.

Setelah berkoordinasi, tim lalu berangkat menuju ke Batam sehari setelahnya. Pada 18 Februari, tim tiba di sekitaran Perairan Anambas, Kepri, bersama Kapal Bea Cukai.

Kapal target baru diketahui posisinya pada 19 Februari hingga penangkapan dilakukan pada 20 Februari dengan menggunakan kapal BC 7005 di perairan Karang Helen Mars.

Tim kemudian mengamankan satu unit kapal ikan berisi jaring ketam asal Taiwan dengan bendera Singapura. Ternyata, kapal tersebut tidak terdapat dokumen serta surat-surat kapal.

Kompas TV 1,6 sabu gagal diselundupkan dengan menggunakan kapal ikan melalui perairan Anambas, Selasa (21/2) kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com