Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Minta Brimob Hindari Pelanggaran yang Buat Publik Antipati

Kompas.com - 15/02/2018, 10:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta Brimob Polri ikut berkontribusi meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri.

Brimob, kata dia, harus menghindari sikap-sikap yang membuat pandangan negatif masyarakat terhadap Polri.

"Saya minta untuk hindari pelanggaran-pelanggaran, kesalahan-kesalahan yang membuat publik antipati pada Polri, khususnya terhadap Brimob," ujar Tito dalam sambutan Rapat Kerja Teknis Brimob di Markas Komando Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Kamis (15/2/2018).

Tito mengatakan, Brimob Polri harus bisa untuk menjadi pasukan yang dibanggakan pemerintah dan masyarakat.

Termasuk menjadi institusi yang dipercaya publik untuk melayani, bukan terkenal dengan perilaku yang melanggar norma dan hukum.

(Baca juga: Kapolri Instruksikan Para Kapolda Cegah Penyerangan Pemuka Agama Terulang)

Brimob Polri, kata Tito, memiliki kekuatan pasukan besar sekaligus menjadi pemukul terakhir dari Polri.

"Saya berharap banyak jajaran Korbrimob Polri akan memberikan kontribusi dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik kepada Polri," kata Tito.

Pesan Kapolri mengingatkan pada peristiwa yang baru-baru ini terjadi, yakni penembakan kader Gerindra bernama Fernando Wowor.

Fernando tewas akibat peluru dari pistol milik anggota Brimob Polri berinisial AR menembus dadanya. Penembakan itu terjadi di area parkir diskotek Lipss Club Bogor, Sabtu (20/1/2018) dini hari.

(Baca juga: Jika Terbukti Bersalah, Polri Akan Proses Hukum Anggota Brimob yang Tembak Kader Gerindra)

Kejadian tersebut bermula dari cekcok antara keduanya.

Dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik, Tito meminta Brimob bersiap menghadapi agenda pengamanan selama 2018.

Tito mengatakan, ada beberapa agenda di mana pasukan Polri akan dikerahkan secara maksimal. Agenda tersebut meliputi Pilkada serentak, Asian Games, Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan bank dunia, hingga persiapan pemilu presiden dan legislatif 2019.

Oleh karena itu, Tito membutuhkan dukungan Brimob dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.

"Di tahun ini ada cukup banyak agenda yang harus diamankan oleh Polri," kata Tito.

Kompas TV Seorang anggota polisi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah diberhentikan dengan tidak hormat karena telah melakukan pelanggaran berat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com