TANGERANG, KOMPAS.com - Deru eskavator dan tangis haru bercampur selama kurang lebih satu jam di area pemakaman Legoso, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Minggu (11/2/2018).
Secara perlahan bucket alat berat itu mengeruk tanah galian dan menjatuhkannya ke lubang besar tempat 14 jenazah korban kecelakaan bus di kawasan Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, dimakamkan secara massal.
Setiap tanah yang keruk dan dijatuhkan ke lubang itu mengundang isak tangis para kerabat korban kecelakaan maut tersebut.
Wagio, keluarga korban, terlihat lemas menyaksikan tanah yang dijatuhkan bucket eskavator menutupi lubang besar tempat peristirahatan terakhir dua anggota keluarganya.
Beberapa kerabatnya datang memeluk erat tubuhnya yang lemas sembari mengucapkan rasa belasungkawa atas kepergian istri dan adik Wagio.
(Baca juga: Lambaian Terakhir Korban Kecelakaan di Tanjakan Emen yang Sulit Dilupakan)
Rasa kehilangan yang besar tidak hanya dirasakan Wagio. Seluruh kerabat korban pun tak kuasa menahan tangis saat jenazah kerabatnya dimakamkan.
Bahkan ada pula kerabat korban yang sampai pingsan lantaran hatinya terguncang hebat akibat musibah tersebut.
Namun, deru eskavator terus terdengar. Sekitar pukul 16.00 WIB, dua lubang besar tempat 14 korban dimakamkan mulai tertutup penuh.
Sementara, beberapa petugas penggali kubur dibantu warga dan kerabat korban, sibuk merapikan satu per satu gunungan tanah dengan nisan kayu di kedua bagian ujungnya.
Setelah semuanya rampung, prosesi pemakaman massal memasuki tahap akhir. Satu per satu anggota keluarga korban menaburkan bunga di setiap pusara kerabatnya. Doa pun dilantunkan.
Air mata yang sempat terhenti, kembali tak bisa dibendung. Isak tangis terdengar lagi mengiringi kepergian para korban kecelakaan maut tersebut.
Mereka tak menyangka, kepergian sanak keluarganya untuk berwisata kemarin, Sabtu (10/2/2018), justru menjadi kepergian selamanya, kembali kepada Sang Khalik.
Tercatat, dari 27 korban yang tewas lantaran kecelakan bus pariwisata tersebut, 26 di antaranya merupakan warga Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Sebanyak 14 korban dimakamkan secara massal, sementara delapan korban dimakamkan terpisah di Pemakaman Legoso. Adapun empat korban lainnnya dimakamkan di Ciledug, Depok, Cirebon dan Medan atas permintaan keluarga.