Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deru Eskavator, Tangisan, dan Tabur Bunga untuk Korban Kecelakaan Tanjakan Emen

Kompas.com - 11/02/2018, 20:22 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Deru eskavator dan tangis haru bercampur selama kurang lebih satu jam di area pemakaman Legoso, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Minggu (11/2/2018).

Secara perlahan bucket alat berat itu mengeruk tanah galian dan menjatuhkannya ke lubang besar tempat 14 jenazah korban kecelakaan bus di kawasan Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, dimakamkan secara massal.

Setiap tanah yang keruk dan dijatuhkan ke lubang itu mengundang isak tangis para kerabat korban kecelakaan maut tersebut.

Wagio, keluarga korban, terlihat lemas menyaksikan tanah yang dijatuhkan bucket eskavator menutupi lubang besar tempat peristirahatan terakhir dua anggota keluarganya.

Beberapa kerabatnya datang memeluk erat tubuhnya yang lemas sembari mengucapkan rasa belasungkawa atas kepergian istri dan adik Wagio.

(Baca juga: Lambaian Terakhir Korban Kecelakaan di Tanjakan Emen yang Sulit Dilupakan)

Rasa kehilangan yang besar tidak hanya dirasakan Wagio. Seluruh kerabat korban pun tak kuasa menahan tangis saat jenazah kerabatnya dimakamkan.

Bahkan ada pula kerabat korban yang sampai pingsan lantaran hatinya terguncang hebat akibat musibah tersebut.

Namun, deru eskavator terus terdengar. Sekitar pukul 16.00 WIB, dua lubang besar tempat 14 korban dimakamkan mulai tertutup penuh.

Sementara, beberapa petugas penggali kubur dibantu warga dan kerabat korban, sibuk merapikan satu per satu gunungan tanah dengan nisan kayu di kedua bagian ujungnya.

Setelah semuanya rampung, prosesi pemakaman massal memasuki tahap akhir. Satu per satu anggota keluarga korban menaburkan bunga di setiap pusara kerabatnya. Doa pun dilantunkan.

Air mata yang sempat terhenti, kembali tak bisa dibendung. Isak tangis terdengar lagi mengiringi kepergian para korban kecelakaan maut tersebut.

Mereka tak menyangka, kepergian sanak keluarganya untuk berwisata kemarin, Sabtu (10/2/2018), justru menjadi kepergian selamanya, kembali kepada Sang Khalik.

Tercatat, dari 27 korban yang tewas lantaran kecelakan bus pariwisata tersebut, 26 di antaranya merupakan warga Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Sebanyak 14 korban dimakamkan secara massal, sementara delapan korban dimakamkan terpisah di Pemakaman Legoso. Adapun empat korban lainnnya dimakamkan di Ciledug, Depok, Cirebon dan Medan atas permintaan keluarga.

Kompas TV Kondisi jalan yang rusak mencapai sekitar 5 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com