Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Firman Wijaya, Lubang Misterius di Gunung Kidul, dan Dilema Lotre

Kompas.com - 08/02/2018, 06:35 WIB
Amir Sodikin

Editor

1. Firman Wijaya Dilaporkan ke Polisi oleh SBY, Apa Kata Setya Novanto?

Advokat Firman Wijaya dilaporkan ke polisi oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Pengacara yang mendampingi Setya Novanto tersebut dituduh menyampaikan fitnah kepada SBY setelah menyebut Presiden ke-6 RI itu mengintervensi proyek e-KTP.

Persoalan yang kini melibatkan Firman itu muncul pertama kali dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta dengan terdakwa Setya Novanto.

Lantas, apa tanggapan Novanto terkait gugatan terhadap pengacaranya?

"Enggak tahu, urusannya Pak Firman itu," kata Novanto seusai menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Selasa (6/2/2018).

Novanto tidak banyak bicara mengenai masalah yang kini dihadapi pengacaranya. Ia menyerahkan persoalan tersebut kepada Firman untuk diselesaikan.

Firman Wijaya sebelumnya menyebut bahwa fakta persidangan berupa keterangan saksi telah mengungkap siapa sebenarnya aktor besar di balik proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).

Baca selengkapnya: Firman Wijaya Dilaporkan ke Polisi oleh SBY, Apa Kata Setya Novanto?  


2. "Saya Datangi Bu Vero dan Pak Ahok untuk Minta Izin Jawab Isu Fitnah"

Adik sekaligus kuasa hukum mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menghadiri persidangan gugatan cerai Ahok terhadap istrinya, Veronica Tan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (7/2/2018).Kompas.com/David Oliver Purba Adik sekaligus kuasa hukum mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menghadiri persidangan gugatan cerai Ahok terhadap istrinya, Veronica Tan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (7/2/2018).
Kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama, Fifi Lety Indra, mengatakan, dirinya meminta izin kepada Ahok dan Veronica untuk menjawab isu negatif terkait penyebab perceraian keduanya.

Fifi menganggap perlu memberikan penjelasan terkait isu penyebab perceraian yang disebutnya sebagai fitnah dan tidak benar.

"Saya datangi Bu Vero dan Pak Ahok, saya tanyakan boleh enggak saya ngomong seperti ini. Itu mengapa saya terpaksa ngomong karena isu ini merupakan fitnah," kata Fifi seusai sidang gugatan cerai di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (7/2/2018).

Menurut Fifi, alasan perceraian bukan karena masalah politik, melainkan karena masalah pribadi yang telah terjadi selama tujuh tahun.

Fifi yang merupakan adik kandung Ahok ini juga mengatakan, dirinya membatasi segala isu negatif terkait perceraian tersebut. Dia tidak ingin menambah beban Ahok yang saat ini masih menjalani hukuman di Rutan Mako Brimob Depok.

"Terus terang semua yang negatif dan bikin sedih saya enggak sampaikan karena saya pikir Pak Ahok juga cukup banyak ini ya (masalah)," ujar Fifi.

Baca selengkapnya: Saya Datangi Bu Vero dan Pak Ahok untuk Minta Izin Jawab Isu Fitnah  

 

3. Empat Lubang yang Muncul di Gunung Kidul Kian Lebar, Warga Jadi Resah

Petugas BPBD Gunung Kidul melakukan pemeriksaan lubang di lahan milik Suyatmi di Dusun Pringwulang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong.Kompas.com/Markus Yuwono Petugas BPBD Gunung Kidul melakukan pemeriksaan lubang di lahan milik Suyatmi di Dusun Pringwulang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong.
Warga di Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta, resah dengan empat lubang yang berada di tengah ladang warga.

Bahkan, di beberapa titik, lubang yang kemudian diketahui sebagai fenomena tanah karst ini semakin melebar.

Salah satunya di Dusun Pringluwang, Desa Bedoyo. Salah satu lubang berada di lahan pertanian milik Suyatmi yang sudah ambles sejak dua bulan terakhir.

"Tanahnya ambles sejak November akhir tahun lalu saat hujan deras itu. Namun, luasnya hanya sekitar 5 meter, dalamnya hanya 2 meter. Saat ini luasnya sudah sampai 10 meter, kedalaman sekitar 5 meter," katanya saat ditemui di ladangnya, Selasa (6/2/2018).

Meluasnya lubang di lahan pertanian produktif miliknya itu hingga kini belum ada penanganan dari pemerintah. Dirinya hanya secara mandiri memasukkan tanah dan bahan lainnya.

"Tidak tahu mau diapakan lagi. Saya khawatir jika melakukan aktivitas di sini karena tanahnya terus melebar meski tak begitu cepat," ucapnya.

Baca selengkapnya: 4 Lubang yang Muncul di Gunung Kidul Kian Lebar, Warga Jadi Resah

 

4. Dilema Menang Lotre Rp 7 Triliun, Ungkap Identitas atau Tak Dapat Uang

Tiket lotre Powerball. (AFP) Tiket lotre Powerball. (AFP)
Seorang perempuan di New Hampshire, Amerika Serikat, mengaku sebagai pemenang lotre Powerball senilai 559,7 juta dollar AS atau Rp 7,5 triliun.

Dilansir dari CNBC, Selasa (6/2/2018), perempuan tersebut belum kunjung mendapatkan uang tunai itu karena dia tidak ingin mengungkap identitasnya.

Pakar perencana keuangan Betterment, Nick Holeman, mengatakan, keputusan pemenang lotre untuk tidak mengungkap identitasnya merupakan hal yang masuk akal.

Ketika memenangkan undian, seseorang mengalami momen perubahan hidup dalam seketika yang ternyata justru juga menjadi tantangan.

Menurut dia, pengungkapan identitas pemenang dapat memicu tindak kejahatan.

"Saya akan merekomendasikan (pemenang lotre) untuk tidak merilis identitasnya," katanya.

Keinginan perempuan berjuluk "Jane Doe" tersebut untuk tetap rendah hati tampaknya akan berujung di meja hijau.

Baca selengkapnya: Dilema Menang Lotre Rp 7 Triliun, Ungkap Identitas atau Tak Dapat Uang  

 

5. Gaji PNS Mau Dipotong untuk Zakat, Apa Tanggapan Sri Mulyani?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menjadi pembicara di acara Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (7/2/2018).KOMPAS.com/ PRAMDIA ARHANDO JULIANTO Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menjadi pembicara di acara Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Adanya wacana pemotongan gaji Pegawai Negeri Sipil ( PNS) sebesar 2,5 persen untuk zakat tengah menjadi pembahasan pemerintah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mendapatkan laporan terkait wacana dari Kementerian Agama (Kemenag) yang ingin memotong gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) sebesar 2,5 persen untuk zakat.

"Kemarin disampaikan di dalam rapat namun saya belum melihatnya, tapi nanti kami lihat," ujar Sri Mulyani usai menjadi pembicara di acara Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (7/2/2018).

Sri Mulyani mengatakan, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bisa menjadi lembaga yang menghimpun dana zakat yang berasal dari gaji PNS.

"Ada lembaga Baznas dalam hal ini, tentu mereka akan menjadi bentuk institusi yang bisa menjelaskan," ungkapnya.

Menurutnya, rencana pemotongan gaji PNS untuk zakat merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memudahkan masyarakat membayarkan zakatnya. Sebab, selama ini masyarakat membayar zakat melalui banyak channel.

"Umat Islam di Indonesia kan membayar zakat berbagai channel dan hal ini perlu dibahas di dalam forum ekonomi syariah, karena ini sama seperti kami mengumpulkan pajak," jelasnya.

Baca selengkapnya: Gaji PNS Mau Dipotong untuk Zakat, Apa Tanggapan Sri Mulyani?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com