Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Ingin Guru Jadi Aktor Berbagai Peran

Kompas.com - 02/02/2018, 07:45 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo ingin para guru di Indonesia bisa memerankan dirinya menjadi aktor berbagai peran sekaligus. UU Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen sendiri menyebut, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

"Guru harus berperan sebagai desainer, implementator, dan evaluator kegiatan pembelajaran," kata Tjahjo melalui pesan singkatnya, Jumat (2/2/2018).

Menurut Tjahjo, pendidikan penting untuk suatu bangsa sebagai dasar pembangunan serta syarat mutlak kemajuan bangsa.  "Pendidikan menjadi salah satu visi misi dalam Nawacita pemerintah 'Indonesia Pintar' melalui wajib belajar 12 tahun," ucap Tjahjo.

Karenanya, kualitas pendidik dan tenaga kependidikan merupakan faktor penentu peningkatan kualitas pendidikan. "Jumlah guru di Indonesia di atas 3 juta orang. Kedisiplinan guru diperlukan dalam meningkatkan tujuan sekolah," kata dia.

Bertepatan dengan konferensi rapat kerja nasional (Rakernas) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 2018 di Batam, Kepulauan Riau, Tjahjo pun berpesan, agar pengurus PGRI memahami manajemen pengelolaan pendidikan dan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah.

Baca juga: Gaji Guru PNS di DKI Maksimal Rp 14 Juta Sebulan

"PGRI penting dalam meningkatkan kualitas guru dengan kewenangannya menetapkan dan menegakkan kode etik, memberikan bantuan hukum, memberikan perlindungan profesi, melakukan pembinaan dan pengembangan profesi serta memajukan pendidikan nasional," terang dia.

Tak lupa, Tjahjo pun mengingatkan kewajiban pemerintah daerah sebagaimana UU Nomor 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur pembagian kewenangan dalam manajemen pendidikan.

"Pendidikan dasar, PAUD dan nonformal kewenangan pemerintah kabupaten/kota, pendidikan menengah dan khusus kewenangan pemerintah provinsi, pendidikan tinggi kewenangan pemerintah pusat," tutur dia.

Kompas TV Tiga anggota Pos Mamala Satgas Yonif Raider 515 Kostrad jadi guru di wilayah Negeri Mamala Kecamatan Leihitu Maluku Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com