Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Daoed Joesoef, Mengenang "Emak"...

Kompas.com - 24/01/2018, 09:57 WIB
Kompas TV Sekolah Tanpa Batas - Singkap

"Saya lihat nyonya-nyonya Belanda yang lebih tua daripada saya naik keretangin kesana-kemari. Dan badannya gemuk-gemuk lagi".

"Ya itulah, mereka lain sih...".

"Lain bagaimana? Mereka dan kita sama-sama manusia. Bedanya kan cuma di warna kulit. Akan saya buktikan bahwa saya pun bisa berkeretangin seperti perempuan-perempuan Belanda itu".

Emak terus berargumen dengan bapak soal keinginannya belajar berkeretangin. Si bapak khawatir, si emak menjadi bahan gunjingan para tetangga.

"Biarkan perempuan-perempuan sini menggunjing di belakang saya. Heran, kok mereka begitu benci pada kemajuan. Picik bagai katak di bawah tempurung," demikian pernyataan emak yang dikutip Daoed, menjawab kekhawatiran bapak.

Baca juga: Daoed Joesoef dan Keteguhannya Berkontribusi di Dunia Pendidikan

Daoed mengungkapkan, jika emaknya sudah punya keinginan, maka ia akan berusaha mewujudkannya. Emak memutuskan akan membeli sepeda bekas dari tabungan yang dikumpulkannya dari hasil jahitan dan katering, sehingga tak mengganggu keuangan keluarga.

Banyak lagi kisah-kisah kenangan Daoed akan sosok emak tentang berbagai hal, soal pluralisme, agama, seni, keilmuan, dan sebagainya.

Pada akhir bukunya, Daoed juga menuangkan kesedihan saat emak berpulang setelah beberapa bulan ia berada di Sorbonne, Perancis, untuk melanjutkan studi.

"Emak meninggal beberapa bulan setelah aku sekeluarga berada di Paris. Ketika berita duka ini tiba, aku sedang bersiap-siap untuk mulai menempuh rangkaian ujian 'Doctorat d'Etat' di Sorbonne. Kalau aku berhasil menempuh program akademis tertinggi ini, aku akan menjadi orang Indonesia pertama yang bergelar doktor melalui program bergengsi ini. Jadi hal ini betul-betul merupakan satu tantangan bagiku. Emak pasti bangga melihat aku berani menerima tantangan ini," tulis Daoed.

Daoed melanjutkan, "Maka berita kepergian emak ke alam baka, memenuhi panggilan panggilan Allah SWT yang selama ini disembahnya lima kali sehari dalam sembahyang lima waktu, sungguh mengejutkan aku. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun".

Selamat jalan, Pak Daoed...

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com