JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menyambut kesiapan Amerika Serikat (AS) untuk terlibat aktif dalam menjaga keamanan di wilayah Asia Tenggara.
Salah satu hal yang diharapkan oleh Indonesia yaitu dukungan AS dalam memerangi terorisme di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara umumnya.
"AS membantu pasti dengan alat yang canggih. Mudah-mudahan (terorisme) lebih terdeteksi, itu yang kami harapkan," ujar Ryamizard usai bertemu dengan Menteri Pertahanan AS James Mattis, Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Ryamizard meyakini ISIS akan bergerak setelah basisnya di Filipina Selatan dibombardir oleh militer Filipina. Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang berpotensi jadi tempat aksi teror ISIS.
(Baca juga: Bertemu, Ryamizard dan Menhan AS Bahas Isu Korea Utara hingga Rohingya)
Menurut Ryamizard, upaya memerangi ISIS di Asia Tenggara tidak hanya cukup dilakukan oleh Indonesia, Malaysia, dan Filipina saja. Oleh karena itu, ia menyambut baik kesiapan AS untuk bekerja sama menjaga keamanan di regional.
"Untuk menyelesaikan ini (terorisme) kita perlu banyak mata-mata. Supaya kita tahu pasti apa yang dilakukan, mau kemana dia," kata dia.
Di tempat yang sama Menhan AS James Mattis mengatakan bahwa AS menunggu adanya permintaan dari Indonesia terkait peningkatan kerja sama antiterorisme.
Selama 10 tahun terakhir, kata Mattis, Indonesia telah melakukan upaya memerangi terorisme dengan baik. Ia pun tak segan memuji upaya yang dilakukan oleh Indonesia.