Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Laporkan Oesman Sapta, Perwakilan Hanura Kubu Daryatmo Hanya Duduk dan Foto-foto

Kompas.com - 22/01/2018, 18:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengurus Partai Hanura kubu Daryatmo bersama kuasa hukumnya mendatangi Kantor Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta, Senin (22/1/2018).

Mereka mengaku hendak melaporkan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atas dugaan penggelapan dana kas partai sebesar Rp 200 miliar.

Namun, menurut Kepolisian, mereka tidak membuat laporan resmi.

Awalnya, Sudewa, Wakil Ketua DPP Hanura memberikan keterangan kepada wartawan yang menunggu.

Ia menjelaskan, sejak Oktober 2017 atau saat menjabat Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta memindahkan dana kas partai ke perusahaannya bernama OSO Sekuritas secara bertahap.

"Pertanyaannya, apakah Hanura ada perjanjian kerja sama dengan OSO Sekuritas untuk pengelolaan keuangan? Kan tidak ada. Ada pilihan bank-bank lain, tapi kenapa harus masuk ke rekening pribadi?" ujar Sudewa di lobi Kantor Bareskrim.

(Baca juga : Hanura Kubu OSO Akui Pindahkan Dana Partai ke OSO Sekuritas)

Mekanisme pemindahan dana kas partai ke OSO Sekuritas, lanjut Sudewa, juga tak sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam AD/ART Hanura.

Misalnya, tidak dirembukkan dengan DPP terlebih dahulu. Kebijakan tersebut bersumber hanya pada perintah OSO, sapaan akrab Oesman Sapta.

Kuasa hukum Adiwarman menambahkan, pihaknya menyerahkan sejumlah bukti kepada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Bareskrim.

(Baca juga : Dua Kubu Hanura Klaim Dapat Dukungan, Ini Kata Wiranto)

Antara lain, dokumen pemindahan kas partai yang bersumber dari wakil bendahara umum Hanura.

"Ada bukti salah satu wakil bendahara humum menyetorkan dana ke OSO Sekuritas. Ada bentuknya kuitansi yang saat ini tidak bisa kami perlihatkan. Nanti biarkan penyidik yang menerangkan lebih lengkap," ujar Adiwarman.

Dalam waktu dekat, ia mengatakan, pihaknya akan menambah bukti baru dan akan menyerahkannya lagi ke penyidik Bareskrim.

Meski mengklaim sudah melapor, Adiwarman enggan menunjukkan Laporan Polisi (LP) sebagai bukti bahwa laporannya benar-benar diterima Bareskrim.

(Baca juga : Usai Bertemu Kubu Daryatmo, Wiranto Ingin Hanura Tuntaskan Konflik)

Tak ada laporan

Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, Sudewo dan tim kuasa hukumnya hanya duduk-duduk di ruang SPK.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com