Salin Artikel

Mengaku Laporkan Oesman Sapta, Perwakilan Hanura Kubu Daryatmo Hanya Duduk dan Foto-foto

Mereka mengaku hendak melaporkan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atas dugaan penggelapan dana kas partai sebesar Rp 200 miliar.

Namun, menurut Kepolisian, mereka tidak membuat laporan resmi.

Awalnya, Sudewa, Wakil Ketua DPP Hanura memberikan keterangan kepada wartawan yang menunggu.

Ia menjelaskan, sejak Oktober 2017 atau saat menjabat Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta memindahkan dana kas partai ke perusahaannya bernama OSO Sekuritas secara bertahap.

"Pertanyaannya, apakah Hanura ada perjanjian kerja sama dengan OSO Sekuritas untuk pengelolaan keuangan? Kan tidak ada. Ada pilihan bank-bank lain, tapi kenapa harus masuk ke rekening pribadi?" ujar Sudewa di lobi Kantor Bareskrim.

Mekanisme pemindahan dana kas partai ke OSO Sekuritas, lanjut Sudewa, juga tak sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam AD/ART Hanura.

Misalnya, tidak dirembukkan dengan DPP terlebih dahulu. Kebijakan tersebut bersumber hanya pada perintah OSO, sapaan akrab Oesman Sapta.

Kuasa hukum Adiwarman menambahkan, pihaknya menyerahkan sejumlah bukti kepada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Bareskrim.

Antara lain, dokumen pemindahan kas partai yang bersumber dari wakil bendahara umum Hanura.

"Ada bukti salah satu wakil bendahara humum menyetorkan dana ke OSO Sekuritas. Ada bentuknya kuitansi yang saat ini tidak bisa kami perlihatkan. Nanti biarkan penyidik yang menerangkan lebih lengkap," ujar Adiwarman.

Dalam waktu dekat, ia mengatakan, pihaknya akan menambah bukti baru dan akan menyerahkannya lagi ke penyidik Bareskrim.

Meski mengklaim sudah melapor, Adiwarman enggan menunjukkan Laporan Polisi (LP) sebagai bukti bahwa laporannya benar-benar diterima Bareskrim.

Tak ada laporan

Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, Sudewo dan tim kuasa hukumnya hanya duduk-duduk di ruang SPK.

Tidak ada laporan polisi yang dibuat.

"Benar ada pihak yang ingin laporkan OSO. Namun, yang bersangkutan hanya duduk-duduk saja di ruangan SPK," ujar Martinus saat dikonfirmasi, Senin petang.

Selain duduk-duduk, diketahui mereka juga berfoto-foto di ruangan tersebut. Tak lama setelah itu, mereka keluar ruangan tersebut.

Mereka juga tidak berbicara dengan petugas SPK atau berkonsultasi untuk membuat laporan.

"Setelah foto-foto lalu meninggalkan Bareskrim," kata Martinus.

https://nasional.kompas.com/read/2018/01/22/18075071/mengaku-laporkan-oesman-sapta-perwakilan-hanura-kubu-daryatmo-hanya-duduk

Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke