Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kubu Hanura Klaim Dapat Dukungan, Ini Kata Wiranto

Kompas.com - 21/01/2018, 12:58 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto enggan menunjukkan upayanya dalam menyelesaikan konflik internal di Partai Hanura. Termasuk soal keberpihakannya pada salah satu kubu.

Sebab, baik kubu Daryatmo maupun Oesman Sapta Odang (OSO) sama-sama mengklaim dapat dukungan Wiranto.

"Mekanismenya bagaimana, komunikasinya bagaimana ke pak OSO atau teman-teman pak Daryatmo, itu serahkan ke saya," ujar Wiranto saat ditemui di Museum Nasional, Jakarta, Minggu (21/1/2018).

Menurut Wiranto, konflik di internal partainya bukan konsumsi publik. Dengan demikian, ia enggan menyampaikan bagaimana sikapnya terhadap dualisme di Partai Hanura.

"Semua stakeholder partai akan saya ajak selesaikan masalah ini. Tapi bukan untuk konsumsi publik," kata Wiranto.

(Baca juga: Wiranto Sebut Ada yang Membenturkan Dirinya Dengan Oesman Sapta)

Sebelumnya, Oesman menyebut, Wiranto mendukung kepemimpinannya terkait kekisruhan dengan sejumlah pengurus partai.

Hal tersebut karena Wiranto menyampaikan bahwa Partai Hanura harus dibangun berdasarkan AD/ART.

"Pesannya Pak Wiranto itu bagaimana membangun partai ini dengan benar dan baik sesuai dengan AD/ART," kata Oesman.

Namun, belakangan Wiranto mengirim pesan WhatsApp kepada salah satu pengurus Hanura kubu Daryatmo. Dalam pesannya itu, Wiranto mengaku legawa dan mendukung Hanura dipimpin oleh orang-orang yang berkualitas.

Padahal sebelumnya Wiranto mengatakan tidak menghendaki adanya Munaslub di Hanura.

Pesan tersebut diyakini oleh kubu Daryatmo sebagai bentuk dukungan Wiranto kepada pergantian kepemimpinan Hanura.

Kompas TV Wiranto menyatakan munaslub yang digelar kubu Sudding tak bisa dihindari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com