Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Janji Tangani Kesehatan Anak Asmat Sampai Tuntas

Kompas.com - 20/01/2018, 18:20 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Idrus Marham memastikan kasus gizi buruk dan campak di Agats, kabupaten Asmat, Papua tertangani dengan baik. Idrus berkata, telah ada tim terpadu yang bekerja menangani para korban tersebut.

"Yang perlu diperhatikan satu bulan sejak pertama ditangani, perawatan anak-anak ini harus tuntas. Sebab kalau tidak dikawatirkan akan kembali terulang," kata Idrus dalam keterangannya, Sabtu (20/01/2018).

Menurut Idrus, tim terpadu yang diantaranya para dokter dan tenaga kesehatan, telah bekerja dengan maksimal.

Menteri Sosial Idrus Marham. Fabian Januarius Kuwado Menteri Sosial Idrus Marham.
Meski demikian, ia meminta maaf jika ada warga yang mungkin belum tersentuh layanan kesehatan karena kontur medan yang sulit.

Baca juga : 4 Bulan 61 Anak Meninggal akibat Campak dan Gizi Buruk, Ini Kata Bupati Asmat

Idrus juga mengungkapkan, pihaknya pun telah memberikan bantuan beras, sebanyak 3 ton. Selain beras, ada juga makanan tambahan, termasuk untuk anak- anak sebanyak 25.000 paket.

Bantuan tersebut, kata Idrus, telah terkoordinasi melalui posko bantuan yang sudah didirikan.

"Ini bisa pastikan, bantuan ini sudah terdistribusi dengan baik," katanya.

Bantuan untuk Agats ditingkatkan

Idrus menambahkan, pihaknya juga akan meningkatkan bantuan untuk warga di Agats, kabupaten Asmat, Papua.  Menurut dia, bantuan Kemensos di Agats sudah lebih tujuh tahun berlangsung, di antaranya melalui program Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang menyentuh empat desa.

"Ke depan ini bisa ditingkatkan," kata Idrus.

Tak berbeda, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kemensos, Harry Hikmat berkata, pihaknya akan membantu dengan memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat Agats.

Baca juga : Wapres Minta APBD Papua Digunakan untuk Atasi Campak dan Gizi Buruk di Asmat

Kata dia, pihaknya akan meningkatkan kepesertaan program keluarga harapan (PKH) dari 391 akan ditingkatkan menjadi 13.000 keluarga.

"Untuk PKH nantinya tidak hanya dalam bantuan uang namun juga menerjunkan pendamping PKH. Saat ini baru ada 10 pendamping, dari yang dibutuhkan sebanyak 56 dengan rasio 1 pendamping terhadap 300 keluarga," kata Harry.

Tak cuma itu, Kemensos juga akan memperkuat pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB). Harry memastikan akan membentuk beberapa KSB dengan bersinergi dengan Tagana.

Kompas TV Sebanyak 800 vaksin dari Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Papua tiba di kabupaten Asmat Papua.


"Agar identifikasi bencana sosial semacam ini cepat terpantau, Mensos juga akan memperkuat koordinasi dengan kementerian lain, dalam hal ini dengan Kementerian Dalam Negeri," kata Harry.

Sebanyak 14 korban gizi buruk dan campak telah dievakuasi, ke RSUD Agats. Evakuasi dilakukan oleh tim satgas terpadu, Jumat (19/1/2018).

Selain diberikan tindakan medis korban yang mayoritas anak-anak juga diberikan makanan tambahan agar kondisi mereka dapat pulih kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Budiyanto Wijaya Divonis 4 Tahun Penjara

Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Budiyanto Wijaya Divonis 4 Tahun Penjara

Nasional
Terima Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sri Mulyani Sebut Sesuai Arahan Jokowi

Terima Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sri Mulyani Sebut Sesuai Arahan Jokowi

Nasional
Syarat Usia Calon Kepala Daerah Diubah MA, PKS Siapkan Anak Muda Maju Pilkada

Syarat Usia Calon Kepala Daerah Diubah MA, PKS Siapkan Anak Muda Maju Pilkada

Nasional
Politik Gimik Calon Kepala Daerah

Politik Gimik Calon Kepala Daerah

Nasional
Jokowi Minta Kepala Daerah Riau Sambungkan Tol Pekanbaru-Padang ke Kawasan Produktif

Jokowi Minta Kepala Daerah Riau Sambungkan Tol Pekanbaru-Padang ke Kawasan Produktif

Nasional
Caleg PKS Tersangka Kasus Narkoba Disebut Terima Rp 380 Juta dari Jaringan Malaysia

Caleg PKS Tersangka Kasus Narkoba Disebut Terima Rp 380 Juta dari Jaringan Malaysia

Nasional
Prabowo Bentuk Tim Gugus Tugas Sinkronisasi untuk Siapkan Pemerintahan

Prabowo Bentuk Tim Gugus Tugas Sinkronisasi untuk Siapkan Pemerintahan

Nasional
Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Sebut Intens Komunikasi dengan Sri Mulyani sejak 2 Bulan

Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Sebut Intens Komunikasi dengan Sri Mulyani sejak 2 Bulan

Nasional
Tapera Jadi Sorotan Publik, Anggota Komisi VI DPR: Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Mekanisme dan Pembiayaannya

Tapera Jadi Sorotan Publik, Anggota Komisi VI DPR: Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Mekanisme dan Pembiayaannya

Nasional
Peringati Bulan Kesadaran Auditor, DPR Ingin Tingkatkan Kualitas Penasihat Organisasi

Peringati Bulan Kesadaran Auditor, DPR Ingin Tingkatkan Kualitas Penasihat Organisasi

Nasional
Temui Sri Mulyani, Gugus Tugas Sinkronisasi: Prabowo Harap Transisi Tak Makan Waktu Lama

Temui Sri Mulyani, Gugus Tugas Sinkronisasi: Prabowo Harap Transisi Tak Makan Waktu Lama

Nasional
 Starlink Beroperasi di Indonesia, Komisi VI Soroti Pentingnya Kedaulatan Data dan Keamanan Digital di Indonesia

Starlink Beroperasi di Indonesia, Komisi VI Soroti Pentingnya Kedaulatan Data dan Keamanan Digital di Indonesia

Nasional
Soal Pembahasan RUU Kelautan, DPR RI Minta Pemerintah Satu Suara

Soal Pembahasan RUU Kelautan, DPR RI Minta Pemerintah Satu Suara

Nasional
Belajar dari MA dan MK, Utak-atik Hukum demi Penguasa Bakal Berlanjut

Belajar dari MA dan MK, Utak-atik Hukum demi Penguasa Bakal Berlanjut

Nasional
Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Temui Menkeu, Bahas Transisi Pemerintahan dan RAPBN 2025

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Temui Menkeu, Bahas Transisi Pemerintahan dan RAPBN 2025

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com