JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyayangkan terjadinya wabah campak dan gizi buruk yang melanda Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.
Tercatat, sejak September 2017 hingga saat ini ada 61 anak meninggal dunia.
"Ya gizi buruk terjadi juga antara lain karena soal kemiskinan, sumber daya alam, kebiasaan. Jadi banyak hal yang mesti diubah, gaya hidup masyarakat mesti diubah," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Selasa (16/1/2018).
Untuk mengatasi wabah ini, menurut Kalla, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Papua yang mencapai triliunan rupiah bisa dikucurkan.
Baca juga: Wabah Penyakit di Asmat, TNI Kirim Paramedis hingga Dokter Spesialis
"Kalau kita lihat APBD-nya Papua kan tinggi, tertinggi di Indonesia dibanding jumlah orang kan. Jadi semestinya diberikan anggaran yang cukup seperti itu di masing-masing daerah. Ada juga anggaran desa sampai ke situ," kata dia.
Kalla juga meminta pemerintah daerah setempat lebih efektif bekerja menangani persoalan wabah campak dan gizi buruk.
"Bagaimana pejabat di daerah lebih efektif bekerja. Kalau terjadi kesulitan, pusat akan turun tangan. Nanti dikirim tentara, dikirim tenaga kesehatan. Tugas pokok yang pertama pemerintah daerah harus betul-betul efektif," kata Kalla.