JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ikut memantau perkembangan penanganan wabah penyakit campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua.
Ia mengaku sudah menyarankan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek agar edukasi kesehatan di Kabupaten Amat terus digalakkan.
"Kita harus gunakan babinsa, polisi yang sehari-hari bergaul dengan masyarakat setempat (untuk edukasi kesehatan)," ujar Moeldoko, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (19/1/2018).
Baca juga: Peduli Wabah Penyakit di Asmat, Relawan Josua Gelar Aksi Teatrikal
Sejak September 2017 hingga Januari 2018, RSUD Asmat dilaporkan merawat ratusan pasien campak. Sebanyak 393 orang menjalani rawat jalan dan 175 orang rawat inap.
Menurut Moeldoko, kejadian tersebut tidak terlepas dari kebiasaan masyarakat yang tidak memerhatikan kesehatan. Oleh karena itu, ia menilai, peran edukasi sangat penting.
Baca juga: 61 Anak Asmat Meninggal karena Wabah, Legislator Papua Pertanyakan Dana Otsus
Mantan Panglima TNI itu, mengatakan, satuan tentara di tingkat Kodim bisa dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat setempat.
"Di Kodim itu ada satuan kesehatan, mereka harus dibekali obat (untuk masyarakat). Jangan obat tentara dipakai, ?kasian tentaranya," kata dia.
Pada kesempatan yang sama Menkes Nila F Molek mengatakan bahwa pemerintah sudah mengirimkan bantuan berupa obat-obatan hingga logistik ke Asmat. Bantuan itu disalurkan lewat TNI-Polri.
Ia mengatakan, kejadian luar biasa di Asmat akibat minimnya pengetahuan masyarakat setempat tentang kebersihan.