JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso (Buwas) mengatakan, selain meminta uang untuk diri sendiri, Kepala Rumah Tahanan Klas IIB Purworejo (nonaktif) Purworejo Cahyono Adhi Satriyanto juga meminta upeti untuk atasannya.
Permintaan itu diajukan kepada narapidana kasus narkoba, Kristian Jaya Kusuma alias Sancai. Namun, tidak dijelaskan level atasan yang dimaksud Cahyono.
"Bahkan oknum ini bicara soal permintaan untuk memberi upeti ke atasannya. Ini pembicaaraan tidak bisa dibohongi," ujar Buwas di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (17/1/2018).
Buwas mengaku memiliki rekaman pembicaraan antara Cahyono dengan Sancai. Dalam percakapan itu jelas adanya permintaan uang.
Tak hanya sekali, permintaan dari Cahyono dilakukan berkali-kali.
"Semua, berkali-kali dia bicara. Jangan dipikir kita asal asalan (menangkap Cahyono)," kata Buwas.
(Baca juga: Karutan Purworejo 18 Kali Terima Uang dari Napi Narkotika, Total Rp 313,5 Juta)
"Ini buktinya, di antaranya dia minta setoran untuk disetor lagi ke atasannya," lanjut dia sambil memperlihatkan kertas berisi transkrip percakapan.
Cahyono meminta Sancai mengirimkan uang tersebut secara berkala ke rekening atas nama orang lain, yaitu nama SUH dari Wonosobo dan SUN dari Cilacap.
SUH dan SUN juga telah ditangkap BNN serta disita sejumlah bukti.
Sebagai imbalannya, Cahyono memberikan fasilitas ekstra di rutan dan memberi keringanan untuk Sancai.
Termasuk kemudahan Cahyono untuk berkomunikasi dan menjalankan bisnis narkoba di balik jeruji.
"Memberi peluang, kemudahan bisa untuk komunikasi, bisa transaksi. Dia tahu kok apa yang diedarkan segala macam, makanya bisa pasang harga," kata Buwas.
(Baca juga: Diduga Terlibat Money Laundering Narkotika, Karutan Purworejo Terancam Sanksi Berat)
Cahyono diduga menerima uang sebesar Rp 313,5 juta yang diserahkan dalam 18 kali transaksi.
Uang yang diterima Cahyono digunakan untuk berbagai kebutuhannya, antara lain diberikan kepada keluarga, pembelian tiket pesawat, pembayaran hotel, dan menjamu tamu di restoran.
Selain itu, Cahyono juga membeli televisi layar lebar untuk Rutan Purworejo, membeli sepatu merk ternama, membeli jersey, hingga beli kalung kesehatan.