Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karutan Minta "Upeti" ke Napi Narkotika Untuk Diberikan ke Atasan

Kompas.com - 17/01/2018, 13:27 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso (Buwas) mengatakan, selain meminta uang untuk diri sendiri, Kepala Rumah Tahanan Klas IIB Purworejo (nonaktif) Purworejo Cahyono Adhi Satriyanto juga meminta upeti untuk atasannya.

Permintaan itu diajukan kepada narapidana kasus narkoba, Kristian Jaya Kusuma alias Sancai. Namun, tidak dijelaskan level atasan yang dimaksud Cahyono.

"Bahkan oknum ini bicara soal permintaan untuk memberi upeti ke atasannya. Ini pembicaaraan tidak bisa dibohongi," ujar Buwas di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (17/1/2018).

Buwas mengaku memiliki rekaman pembicaraan antara Cahyono dengan Sancai. Dalam percakapan itu jelas adanya permintaan uang.

Tak hanya sekali, permintaan dari Cahyono dilakukan berkali-kali.

"Semua, berkali-kali dia bicara. Jangan dipikir kita asal asalan (menangkap Cahyono)," kata Buwas.

(Baca juga: Karutan Purworejo 18 Kali Terima Uang dari Napi Narkotika, Total Rp 313,5 Juta)

Kepala rutan Purworejo dan jaringan narkoba Sancai di dalam lapas di ungkap di BNN Jakarta, Rabu (17/1/2018)Stanly Ravel Kepala rutan Purworejo dan jaringan narkoba Sancai di dalam lapas di ungkap di BNN Jakarta, Rabu (17/1/2018)

 

"Ini buktinya, di antaranya dia minta setoran untuk disetor lagi ke atasannya," lanjut dia sambil memperlihatkan kertas berisi transkrip percakapan.

Cahyono meminta Sancai mengirimkan uang tersebut secara berkala ke rekening atas nama orang lain, yaitu nama SUH dari Wonosobo dan SUN dari Cilacap.

SUH dan SUN juga telah ditangkap BNN serta disita sejumlah bukti.

Sebagai imbalannya, Cahyono memberikan fasilitas ekstra di rutan dan memberi keringanan untuk Sancai.

Termasuk kemudahan Cahyono untuk berkomunikasi dan menjalankan bisnis narkoba di balik jeruji.

"Memberi peluang, kemudahan bisa untuk komunikasi, bisa transaksi. Dia tahu kok apa yang diedarkan segala macam, makanya bisa pasang harga," kata Buwas.

(Baca juga: Diduga Terlibat Money Laundering Narkotika, Karutan Purworejo Terancam Sanksi Berat)

Kepala Rutan Klas IIB Purworejo, Jawa Tengah, Cahyono Adhi Satriyanto yang ditangkap BNN karena menerima aliran uang dari narapidana kasus narkotika. KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Kepala Rutan Klas IIB Purworejo, Jawa Tengah, Cahyono Adhi Satriyanto yang ditangkap BNN karena menerima aliran uang dari narapidana kasus narkotika.

Cahyono diduga menerima uang sebesar Rp 313,5 juta yang diserahkan dalam 18 kali transaksi.

Uang yang diterima Cahyono digunakan untuk berbagai kebutuhannya, antara lain diberikan kepada keluarga, pembelian tiket pesawat, pembayaran hotel, dan menjamu tamu di restoran.

Selain itu, Cahyono juga membeli televisi layar lebar untuk Rutan Purworejo, membeli sepatu merk ternama, membeli jersey, hingga beli kalung kesehatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com