Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Jumat, Istana Belum Terima Surat Pengunduran Diri Khofifah

Kompas.com - 07/01/2018, 20:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo merespons pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bahwa Khofifah Indar Parawansa telah mengajukan pengunduran diri sebagai Menteri Sosial kepada Presiden Joko Widodo.

Menurut Johan, sampai pada hari Jumat (5/1/2018) lalu, Presiden Jokowi belum menerima surat pengunduran diri Khofifah tersebut.

"Setidaknya sampai Jumat kemarin, belum ada surat resmi pengunduran diri Bu Khofifah," ujar Johan saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (7/1/2018).

Johan tidak dapat memastikan surat pengunduran diri tersebut sampai ke meja Presiden Sabtu kemarin atau Minggu ini.

Baca juga : SBY Sebut Khofifah Sudah Ajukan Pengunduran Diri sebagai Mensos

"Besok (Senin) saya harus konfirmasi kembali," lanjut Johan.

Diberitakan, SBY menyebut Khofifah Indar Parawansa telah mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Jokowi sebagai Mensos.

Khofifah telah memutuskan untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur pada Pilkada Serentak 2018.

Baca juga : Khofifah Akan Umumkan Mundur dari Posisi Mensos Saat Daftar ke KPUD

"Saya dengar sudah mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Jokowi," ujar SBY saat mengumumkan 17 pasangan cagub-cawagub Pilkada Serentak 2018 di Wisma Proklamasi 41, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu sore.

Dalam kesempatan tersebut, SBY sekaligus meresmikan dukungan Demokrat untuk pasangan Khofifah dan Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak. Demokrat mengusung pasangan tersebut bersama empat partai lainnya, yakni Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasdem, dan Partai Hanura.

Kompas TV Seolah menjawab spekulasi yang beredar beberapa jam yang lalu, Yenny Wahid menemui Prabowo di rumahnya di Jalan Kertanegara Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com