Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan 2017, Pentingnya Menjaga Profesionalitas TNI

Kompas.com - 26/12/2017, 15:07 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Tahun 2017 akan segera berakhir dalam beberapa hari lagi. Banyak catatan yang tak boleh dilupakan sepanjang tahun ini.

Khusus di bidang kemiliteran, profesionalitas TNI menjadi sorotan sepanjang 2017.

Hal ini menyusul berbagai langkah mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang dinilai sarat dengan politik.

“Berkaca dari 2017, upaya menjaga profesionalisme TNI merupakan salah satu agenda penting dari Panglima TNI baru pada 2018,” ujar ujar Wakil Direktur Imparsial Gufron Mabruri kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (26/12/2017).

(Baca juga: Panglima TNI: Semoga Hikmah Natal Membawa Damai Bagi Kita Semua)

Menurut Gufron, profesionalisme TNI perlu terus dijaga apalagi tahun depan terdapat gelaran pemilihan daerah atau Pilkada serentak di 171 daerah.

Hal ini, kata Gufron, menjadi salah satu tugas berat yang perlu diemban oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang belum lama menggantikan Gatot Nurmantyo.

Upaya menjaga profesionalisme TNI juga dinilai perlu ditopang oleh penguatan dari aspek pengawasan dan akuntabilitas atas setiap penyimpangan.

“Tidak hanya memastikan upaya pembinaan dan pengembangan prajurit TNI berjalan baik dan optimal, tetapi juga sekaligus bisa memastikan profesional: tidak berpolitik dan tidak berbisnis,” kata dia.

Kompas TV Panglima dan kapolri menjamin pelaksanaan malam natal berlangsung lancar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com