Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat di Bali, Jokowi Mau Tunjukkan Kondisinya Aman dari Erupsi Gunung Agung

Kompas.com - 22/12/2017, 18:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

RAJA AMPAT, KOMPAS.com - Usai menghadiri sejumlah agenda di Provinsi Papua dan Papua Barat sejak Rabu (20/12/2017), Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana bertolak ke Provinsi Bali, Jumat (22/12/2017).

Di Pulau Dewata, Presiden Jokowi akan menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja. Ada beberapa topik rapat, antara lain dampak erupsi Gunung Agung hingga tentang perekonomian di Indonesia.

Kepada jurnalis di Kabupaten Raja Ampat, Papua sebelum bertolak ke Bali pada Jumat siang, Jokowi mengungkapkan alasannya memilih Bali sebagai tempat diselenggarakannya rapat terbatas.

Biasanya, rapat terbatas memang digelar di Kantor Presiden Jakarta atau Istana Kepresidenan Bogor.

"Kami ingin menunjukkan Bali itu aman. Bali itu aman dipakai untuk akhir tahun. Jadi, jangan sampai ada sebuah persepsi, karena ada masalah erupsi di Gunung Agung," ujar Jokowi.

(Baca juga: BNPB Pastikan Bali Aman Dikunjungi, meski Gunung Agung Berstatus Awas)

Jokowi bertolak ke Bali dari Bandar Udara Marinda Raja Ampat. Presiden dan rombongan sempat singgah di Bandar Udara Domine Edurd Osok, Sorong, untuk mengganti pesawatnya dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Sejumlah menteri turut serta dalam penerbangan dari Sorong menuju Bali. Antara lain, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto juga turut dalam penerbangan tersebut.

Kompas TV Garuda Indonesia mengalami penurunan angka penumpang di rute internasional akibat gunung agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com