JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi menilai Indonesia memiliki peran penting dalam menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel.
Hal itu disampaikan Zuhairi menanggapi rencana Amerika Serikat (AS) memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
"Karena itu sebenarnya kita meminta Pemerintah Indonesia untuk berperan aktif," kata Zuhairi dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017).
Terlebih, kata dia, saat ini Amerika Serikat yang awalnya diharapkan menjadi mediator dalam hal ini malah menjadi pemicu konflik dengan rencana mereka memindahkan kedutaan besar ke Yerusalem.
Ditambah pula, saat ini negara-negara Arab belum memiliki sikap yang bulat untuk menolak rencana Amerika Serikat tersebut.
(Baca juga: Bicara di KTT OKI, Jokowi Sampaikan Enam Usulan soal Yerusalem)
Ia menambahkan, jika Indonesia tak segera menjadi mediator dalam konflik tersebut, dikhawatirkan pertikaian antara Palestina-Israel tak akan selesai dan terus memanas.
Hal senada disampaikan oleh wartawan senior Kompas, Trias Kuncahyono. Trias berharap posisi Indonesia yang terbilang netral dapat membawa perdamaian.
"Dengan Arab Saudi tidak ada masalah, dengan Iran tidak ada masalah, dengan Uni Eropa tidak ada masalah. Peran Indonesia sangat besar untuk mendorong perdamaian," tutur Trias.