Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Duka AM Fatwa Dipenuhi Keluarga dan Kerabat

Kompas.com - 14/12/2017, 11:37 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Andi Mappetahang Fatwa atau AM Fatwa meninggal dunia pada usia 78 tahun, Kamis (14/12/2017) pagi.

Para keluarga dan kerabat mulai mendatangi rumah duka mantan Wakil Ketua MPR RI tersebut di Jalan Palem, Kompleks Bappenas, Jakarta.

Tokoh yang hadir antara lain, politisi Partai Golkar Hajriyanto Thohari, Fahmi Idris, politisi Partai Demokrat Ja'far Hafsah, Wakil Sekjen MUI Nadjamuddin Ramly dan lainnya.

Selain itu, karangan bunga turut beduka cita juga mulai memenuhi rumah duka. Diantaranya dari mantan Ketua DPR RI Ade Komarudin dan Presiden ke-3 RI Baharuddin Jusuf Habibie.

(Baca juga : AM Fatwa Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Kanker Hati)

Putri AM Fatwa, Dian Islamiaty Fatwa, sebelumnya mengatakan bahwa ayahnya tutup usia di Rumah Sakit MMC Jakarta, Kamis pagi.

"Telah meninggal dunia ayahanda AM Fatwa pukul 06.25 AM di Rumah Sakit MMC. Mohon dibukakan pintu maaf dan mudah-mudahan Ayah mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," kata Dian.

(Baca juga : Selama Hidup, AM Fatwa Dikenal Keluarga Tak Pernah Mengeluh Sakit)

Sementara, staf pemberitaan DPD, Nana menuturkan bahwa AM Fatwa meninggal setelah berjuang melawan penyakit kanker hati.

Informasi tersebut disampaikan oleh dokter yang menangani AM Fatwa di Rumah Sakit MMC, Jakarta.

"Iya, kanker hati," kata Nana saat dihubungi, Kamis (14/12/2017).

Belum diketahui secara pasti kapan jenazah AM Fatwa akan dikebumikan. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com