Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Bertahan Hidup di Tengah Bencana Gunung Agung

Kompas.com - 13/12/2017, 15:11 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com - Berada di pengungsian tak mematikan semangat warga Karangasem, Bali, untuk mencari pundi-pundi uang. Bencana erupsi Gunung Agung tidak lantas membuat mereka bermalas-malasan untuk bertahan hidup.

Seperti yang dilakukan Kadek Setiawati, pengungsi yang sudah berada di balai Desa Bugbug selama dua pekan. Saat ditemui, ia sedang membuat kotak tissu dari ate, sejenis rotan namun lebih tipis. Produksi anyaman ate memang terkenal di Karangasem.

"Nanti dijual ke luar pengungsian," kata Kadek.

Di pengungsian, ia tinggal bersama keluarga dan tetangganya. Para tetangga, khususnya ibu-ibu, juga melakukan kerajinan serupa di pengungsian. Satu kotak tissu dibuat dalam tiga hari. Kadek mengatakan, biasanya ada orang yang suka memborong kerajinan buatannya untuk dijual lagi.

Baca juga : Pariwisata Bali Lesu akibat Erupsi Gunung Agung, Pengusaha Surati Presiden

Selama tinggal di pengungsian, ia telah menghasilkan lima kotak tissu. Setiap kotaknya dijual seharga Rp 60.000.

"Sudah terjual lima (selama di pengungsian)," kata Kadek.

Karena keterbatasan tempat, warga Karangasem tak hanya diungsikan di kabupaten yang sama. Mereka juga dibawa ke Kabupaten Klungkung yang berbatasan langsung dengan Karangasem.

Baca juga : Membelah Heningnya Desa di Lereng Gunung Agung yang Ditinggal Warganya Mengungsi

Beberapa pengungsi di GOR Swecapura, Klungkung, juga membuat kerajinan tangan selama di tempat penampungan sementara. Miranti yang masih duduk di bangku SMP nampak tekun dengan kerajinan anyaman bide. Anyaman tersebut bisa digunakan sebagai alas duduk ataupun wadah makanan.

"Dijual ada tempatnya. Di Karangasem," kata Miranti.

Miranti sudah tiga bulan berada di pengungsian, sejak awal erupsi Gunung Agung. Meski berada di pengungsian, ia terus memproduksi anyaman seperti biasa. Nenek Miranti juga ikut membuat anyaman serupa. Satu lembar anyaman bide bisa selesai dalam waktu singkat.

"Satu lembar bisa setengah hari," kata Miranti.

Kompas TV Jumlah pengungsi di Gor Swecapura, Klungkung, terus bertambah, sementara kebutuhan logistik hingga saat ini menipis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com