Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Polisi Hibur Anak-anak di Pos Pengungsian Gunung Agung

Kompas.com - 13/12/2017, 10:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com - Tinggal di pengungsian dan jauh dari rumah bukan hal yang mudah bagi warga Karangasem dan sekitarnya, yang tidak jauh dari Gunung Agung yang berstatus awas.

Terkadang, rasa bosan muncul karena tidak bisa menonton TV dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa. Apalagi, anak-anak yang mudah didera jenuh karena tidak bisa bermain di sekitar rumahnya.

Polres Karangasem memiliki cara jitu menghibur anak-anak agar tidak bosan ataupun sedih karena berada tinggal di pengungsian hampir tiga bulan lamanya.

Kepala Subag Program Bagian Perencanaan Polres Karangasem AKP Ni Nengah Artini merupakan salah satu polwan yang turut berkeliling dari satu pengungsian ke pengungsian lain. Ia dan polwan lain yang terbagi dalam beberapa tim setiap hari datang ke pengungsian berbeda untuk menghibur anak-anak di sana.

"Sekecil apa pun halamannya, bisa kami manfaatkan. Yang penting anak-anak bisa bermain," ujar Artini saat ditemui di salah satu pengungsian di Karangasem.

(Baca juga: Cara Polisi Yakinkan Warga Sekitar Gunung Agung agar Mau Mengungsi)

Para Polwan berkeliling pada pagi dan sore hari, sewaktu anak-anak belum berangkat sekolah maupun pulang sekolah. Biasanya mereka akan melihat kondisi di penampungan. Jika jumlah anak-anak cukup banyak, mereka akan memulai permainan. Namun, jika sedikit, mereka memberi penghiburan dengan makanan ringan.

Permainan yang dimainkan sangat sederhana, seperti ular naga, joget bola, membuat lingkaran besar dan berputar, menyanyi bersama, hingga kejar-kejaran. Videonya dapat dilihat di bawah ini:

Sebelum bermain, kata Artini, selalu dimulai dengan berdoa agar Gunung Agung tidak meletus sehingga bisa cepat pulang ke rumah masing-masing.

"Kadang kami dapat inspirasi dari anak-anak itu, kayak main polisi-polisian, jadi kami ngikut mereka," kata Artini.

Artini mengaku prihatin dengan keadaan anak-anak yang harus mengungsi dan jauh dari tempat sekolahnya. Ia dan polwan lainnya berupaya maksimal agar bisa membuat anak-anak tersebut kembali ceria dan tidak merasa kebahagiaannya terenggut karena bencana.

"Intinya anak anak melupakan sejenak kejenuhan di tempat ini. Kan diajak main pasti lupa mereka. Supaya tidak larut dalam kesedihan," kata Artini.

(Baca juga: Tindakan Pertama yang Harus Dilakukan Warga jika Gunung Agung Erupsi)

Anggota Polri dan TNI mengajak anak-anak di pengungsian berjoget dan bernyanyi mengikuti lagu.KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Anggota Polri dan TNI mengajak anak-anak di pengungsian berjoget dan bernyanyi mengikuti lagu.
Tak hanya polwan yang bisa menghibur anak-anak. Di pengungsian GOR Swecapura, Klungkung, para polisi laki-laki juga mencari cara untuk membuat anak-anak tidak bosan.

Salah satunya dengan memutar lagu dan berjoget bersama. Anak-anak begitu asyik bergoyang mengikuti irama lagu sambil ikut bernyanyi. Ada pula penampilan Bondres, semacam pertunjukan ketoprak, tapi khas Bali, yang diperankan oleh anggota pembinaan masyarakat kepolisian.

Salah satu pemainnya bernama Aipda Gusti Putu Suarjana dari Polres Klungkung. Ia mengaku hampir setiap hari ke pengungsian untuk bermain. Selain bermain Bondres, terkadang ia memutar film untuk anak-anak.

"Yang penting mereka bisa merasakan kebahagiaan. Mereka bahagia, saya juga bahagia. Mereka sedih, saya juga sedih," kata Gusti.

(Baca juga: Membelah Heningnya Desa di Lereng Gunung Agung yang Ditinggal Warganya Mengungsi)

Gusti memang memiliki latar belakang seniman dan memiliki sanggar sendiri. Ia memiliki perlengkapan musik tradisional yang cukup lengkap. Ia dan anggota sanggarnya kerap tampil profesional di beberapa tempat.

Untuk sekali pertunjukan, ia membawa sekitar 30 orang sebagai penampil dan pemain musik. Namun, untuk di pengungsian, Gusti tidak menerapkan tarif sepersenpun.

"Ini tidak berapa dari mereka yang seperti ini. Saya suka ajak artis lain, yuk hibur yuk," kata dia.

Gusti berharap dampak erupsi Gunung Agung segera berlalu. Dengan demikian, para pengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing dan menjalani kehidupan dengan normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com