Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibit Samad Rianto: Jangan Pilih Penjahat Jadi Pejabat

Kompas.com - 11/12/2017, 14:01 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bibit Samad Rianto meminta masyarakat untuk selektif memilih seseorang sebagai pejabat publik.

Hal itu disampaikan Bibit saat ditemui pada acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia dan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (11/12/2017).

Ia mengatakan, jangan memilih penjahat menjadi pejabat. Yang dimaksudnya dengan penjahat adalah mereka yang mendapatkan kekuasan dengan melakukan politik uang (money politics) supaya terpilih.

Menurut Bibit, pejabat semacam itu rawan melakukan korupsi.

"Jangan memilih penjahat jadi pejabat. Bisa enggak kita?" kata Bibit.

Menurut Bibit, tidak memilih pejabat yang melakukan praktik politik uang merupakan salah satu bentuk pencegahan korupsi oleh masyarakat.

Dia menilai, masyarakat perlu terlibat dalam upaya pencegahan korupsi.

"Masyarakat harus bergerak melawan korupsi. Jangan hanya jadi penonton," ujar Bibit.

Meski money politics bukan hal baru, dia yakin kebiasaan semacam itu dapat dihilangkan. Masyarakat harus memilih pejabat publik yang punya kompetensi dan kredibilitas.

"Pilih yang punya kredibilitas. Punya kompetensi, integritas, dan konsisten," ujar Bibit.

Bentuk pencegahan lainnya, lanjut Bibit, masyarakat harus turut serta mengawasi sektor-sektor yang rawan terjadinya korupsi.

Misalnya, pada sektor sumber daya alam dan proyek-proyek atau pengadaan barang dan jasa di pemerintahan, termasuk korupsi di sektor penegakan hukum.

"Penegakan hukum rawan korupsi juga, itu kita awasi. Termasuk KPK harus diawasi," ujar Bibit.

Kompas TV KPK berinisiatif melakukan kunjungan ke partai-partai politik, terutama yang duduk di DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com