Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Trump soal Yerusalem Bisa Picu Ketegangan Baru di Timur Tengah

Kompas.com - 10/12/2017, 05:50 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, partainya menentang dan mengecam klaim Presiden AS Donald Trump yang menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pernyataan tersebut berpotensi menimbulkan ketegangan yang lebih parah di negara-negara Timur Tengah.

"Partai Demokrat menilai dan menganggap bahwa pernyataan Donald Trump akan memicu ketegangan baru di Timur Tengah," ujar Hinca melalui keterangan tertulis, Sabtu (9/12/2017).

Pernyataan Trump juga dikhawatirkan berdampak pada ketegangan global yang bisa memicu konflik internasional, serta menjadi ancaman terhadap proses perdamaian antara Palestina dan Israel.

Hinca mengatakan, Partai Demokrat meminta agar status Yerusalem tetap dipertahankan sesuai Resolusi PBB Nomor 181 Tahun 1947 di bawah kewenangan internasional.

Poin tersebut menyatakan Yerusalem sebagai kota bersama antara Israel dan Palestina serta diberikan status hukum dan politik yang terpisah (separated body), menuju solusi permanen atas dasar Two State Solution.

"Demi ketenangan dan kedamaian di Timur Tengah maupun kedamaian global," kata Hinca.

Partai Demokrat menilai bahwa konflik Palestina bukanlah konflik agama, namun murni perjuangan hak kemerdekaan Palestina sebagai bangsa.

Oleh karena itu, kata Hinca, Partai Demokrat mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Partai Demokrat pun akan terus berdiri bersama rakyat Palestina memperjuangkan hak kemerdekaannya sebagai bangsa.

"Dalam hal ini Demokrat akan melakukan langkah-langkah politik yang dibutuhkan secara tepat," kata Hinca.

Hinca mengatakan, Demokrat mendukung sikap pemerintah Indonesia untuk membantu perjuangan rakyat Palestina menuju bangsa merdeka. Indonesia secara aktif mengambil posisi menggalang kekuatan global untuk menekan Amerika secara diplomatis maupun langkah politik lainnya sesuai dengan garis politik luar negeri yang bebas aktif.

Di samping itu, ia mendorong PBB maupun Organisasi Negara-negara Islam (OKI) untuk segera mengambil sikap menekan Amerika dan tidak mengakui klaim Trump atas Yerusalem.

"Partai Demokrat mengimbau seluruh komponen bangsa, agar tetap tenang menyikapi dan memberikan respons atas pernyataan Donald Trump tersebut untuk menjaga kondusivitas dalam negeri," kata Hinca.

Trump mengakui kedaulatan Israel sebagai negara yang memiliki hak seperti setiap negara berdaulat lainnya untuk menentukan ibu kotanya sendiri. Pengakuan tersebut dianggap Trump sebagai sebuah fakta penting untuk mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina yang selama ini berkonflik.

Menurut dia, pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel merupakan hal yang tepat untuk dilakukan.

Pemerintah AS juga memulai memproses perpindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Aksi ini merupakan salah satu pemenuhan janji kampanyenya kepada para pemilihnya.

Trump menyatakan, keputusannya menandai dimulainya pendekatan baru untuk menyelesaikan konflik Israel dan Palestina. Dia mengklaim bahwa pemerintah AS tetap bertekad mengejar kesepakatan damai terhadap wilayah itu.

Trump akan mengutus Wakil Presiden AS, Mike Pence, yang akan berkunjung ke Yerusalem dalam beberapa hari mendatang.

Yerusalem menjadi kota yang diperebutkan selama beberapa dekade. Sebuah kota yang dianggap suci oleh umat Yahudi, Islam, dan Kristen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com