Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelisik Kabar Kematian Bahrun Naim...

Kompas.com - 05/12/2017, 15:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Peneliti terorisme dari The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menyoroti kabar kematian anggota ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim, di Suriah.

Menurut dia, kabar kematian Bahrun Naim masih spekulatif. Sebab, belum ada sumber resmi dari ISIS yang dapat dikonfirmasi.

"Media Amaq dan Al Fatihin yang biasa menjadi sumber resmi berita dinamika ISIS di Suriah- Iraq untuk simpatisan Indonesia pun belum merilis kabar kematian Bahrun Naim," ujar Harits kepada Kompas.com, Selasa (5/12/2017).

Pihak keluarga Bahrun di Solo, lanjut Harits, juga belum menerima informasi soal kematian Bahrun Naim. 

Baca: Kapolri: Bahrun Naim Bisa Betul Meninggal atau Trik Supaya Tak Dikejar

Menurut Harits, keluarga tak memiliki kepentingan untuk menyembunyikan informasi jika memang benar Bahrun meninggal dunia.

Harits menyebutkan, kabar kematian tokoh ISIS di Suriah, khususnya dari Indonesia, seringkali tidak akurat.

Ia mencontohkan, seperti kabar meninggalnya Abu Jandal alias Salim At Tamimi. Setelah beberapa kali merebak informasi soal kematiannya, baru terkonfirmasi benar.

Sementara, kabar meninggalnya Bahrumsyah alias Abu Muhammad beberapa waktu lalu hoaks. Bahrumsyah masih hidup sampai hari ini.

"Tapi saya yakin, jika memang benar sudah meninggal dunia, cepat atau lambat, pasti bakalan ada informasi valid yang sampai kepada pihak Bahrun Naim di Solo. Keluarga Bahrun Naim di Suriah pasti akan mengabarkannya," ujar Harits.

Situasi ISIS terkini 

Harits menjelaskan, saat ini, posisi ISIS di Suriah tengah terdesak. Pada Mei 2017, hanya ada sekitar 10 kepala keluarga warga negara Indonesia yang bertahan di Kota Raqqa.

Baca: Polisi Selidiki Kebenaran Kabar Kematian Bahrun Naim

"Sebagian besar sudah bergeser ke Desa Aisyaroh, tepatnya di Distrik Al Mayadin, dekat Deur Zuer. Dan sejak tiga bulan lalu, Deur Zuer sudah dikepung musuh ISIS dan akhirnya mereka banyak bergerser ke wilayah Furat, daerah perbatasan Iraq-Suriah, tepatnya di Distrik Albukamal," ujar Harits.

Sejak ada di Al Mayadin, lanjut Harits, mereka sudah kehilangan kontak dengan keluarga di Suriah atau di Indonesia.

Harits mengatakan, jika dalam perang Bahrun Naim meninggal, banyak dampak yang ditimbulkan.

Pertama, semua tuduhan polisi kepada Bahrun tidak pernah bisa dibuktikan di depan pengadilan.

Kedua, sel-sel yang dibangun Bahrun Naim di penjuru Indonesia otomatis melemah.

"Itu jika benar Bahrun Naim membangun jaringannya sendiri di Indonesia ya. Logikanya, dalam konteks keamanan, maka tingkat ancaman berkurang drastis," ujar Harits.

Oleh sebab itu, Harits mendorong kepolisian melalui intelijennya benar-benar memastikan kabar kematian Bahrun demi memetakan kembali kekuatan kelompok radikal di dalam negeri.

Kompas TV Mereka juga terkait aksi bom bunuh diri di terminal Kampung Melayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' di Pilkada Jakarta

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" di Pilkada Jakarta

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com